This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

I.b.u



“ … seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya…”


Sungguh besar arti seorang ibu dalam kehidupan kita, setiap dari kita pasti selalu punya ibu hebat, ibu kebanggaan, hampir setiap anak tentu mengakuinya,, tetapi segelintirnya mungkin ada yang merasa kecewa, terkhusus untuk ibu yang menelantarkan bayinya entah karena suatu hal, ekonomi, pregnant by accident or whatever,

Seseorang datang menghadap Rasulullah Saw. dan bertanya: Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku pergauli dengan baik? Rasulullah Saw. menjawab: Ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah Saw. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah Saw. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah Saw. menjawab lagi: Kemudian ayahmu”. (Shahih Muslim)






Wanita, selalu menarik untuk dibahas, hmm, salah satu kodrat seorang wanita adalah mengandung dan melahirkan, ia jugalah yang akan mendidik anak-anak. Ada sebuah fakta penelitian menarik yaitu bahwa

Faktor genetik seorang Ibu sangat berpengaruh terhadap kecerdasan anak. Menurut ahli genetika dari UMC Nijmegen Netherlands Dr Ben Hamel “Pengaruh itu sedemikian besar karena tingkat kecerdasan seseorang terkait dengan kromosom X yang berasal dari ibu”.

Sumber: https://docs.google.com/document/d/1xN8sEBAadrZgyiEbTgtsQ1nchWM6MHSFFEmkMN4FNqU/edit?hl=en_US

Nah, berarti jika seorang wanita ingin menjadi ibu jempolan maka ia perlu menempa dirinya untuk menjadi cerdas, mandiri, kuat dan tangguh, hmmm. Karena dari rahim seorang ibu lahirlah generasi penerus, maju mundurnya sebuah peradaban dapat dilihat dari kaum wanitanya, sentuhan tangannya lah yang akan menghasilkan anak-anak berkarakter yang akan memajukan negri.

Aaaaah, lalu sejauh mana kamu melangkah duhai wanita..



Aku tau kamu punya ibu, tapi kali ini aku tak akan bicara tentang ibu kamu, ibu aku atau ibu kita, ini tentang aku, kamu dan wanita..


Wahai calon anakku..
Jauh sebelum kamu ada, Ibu sungguh telah berusaha menyiksa diri sekeras mungkin, agar saat Allah menitipkanmu kelak, Ibu tak kewalahan untuk merawat dan membesarkanmu, kata para ibu muda, mereka cukup repot mengurus anak-anak balitanya yang rewel, aktif, lincah, dan menangis setiap saat. 
Bukankah bangun tengah malam untuk bermunajat perlu dirutinkan, agar saat kau merengek minta susu, Ibu akan cepat tanggap dan kau pun tak kan kelaparan hingga terdengar ayam berkokok.. Bukankah mencuci dan setrika pekerjaan yang sepele untuk dikerjakan, tapi berat tanpa dibiasakan?? Abaikan jasa laundry, jika dengan tangan Ibu, uang jasa itu dapat disimpan untuk membeli susu dan mutivitaminmu..  
Nak, taukah kamu, bahkan sebelum Ibu menikah dengan Ayahmu, Ibu harus belajar memasak, demi menjadi wanita seutuhnya yang dapat memberikan masakan bergizi untuk keluarga, saat itu Ibu masih bekerja di kota indah penuh harapan, setiap pagi sebelum matahari nampak harus melangkah membeli sayuran, membawanya ke kantor dan berdesak-desakan di Commuterline, hingga pulang pun selalu selepas adzan Isya, Ibu masih sempatkan untuk memasak, mencuci baju, setrika, belajar dan tidur larut malam, meskipun badan serasa rontok, tapi bukankah Allah akan menjamin kerja keras hari itu dengan pahala sebanding? Bukankah letih ini diperlukan untuk menjagamu saat lahir nanti?? 
Nak, Ibu tak akan pernah puas hanya belajar menjadi seorang sarjana, Ibu akan belajar sampai kelak menjadi Profesor bagimu, bagi keluarga kecil kita di JannahNya, Ibu akan baktikan diri untuk kepentingan umat,, semoga Allah senantiasa menjaga lentera itu agar tak padam, agar selalu istiqomah.. bukankah kecerdasanmu diwariskan dari gen Ibu, maka akan Ibu maksimalkan kemampuan Ibu untuk menyambutmu wahai anak cerdasku..  
Nak, Ibu tau perjuangan ini tak mudah, menempuh studi selama 4 tahun di saat usia Ibu sudah menginjak waktu produktif untuk segera menikah, Ibu sungguh ingin menyambutmu berdua lahir sebelum usia Ibu 30 tahun, agar nanti Ibu masih bisa melihatmu berjabat dengan Rektor saat wisuda sarjana, melihatmu menikah dan mempunyai keturunan.. 
Segala hal yang telah berlalu telah menguatkan Ibu dan menjadikan Ibu menjadi yang sekarang, Ibu tau tuntutan ini tak mudah, karena pendidikan gratis hanya bisa dibayar dengan totalitas perjuangan, sebelum kau lahir, Ibu akan buktikan bahwa Ibu mampu mengemban amanah, ini adalah bagian dari jihad, lahirlah di saat yang tepat duhai calon anakku, agar kita berdua bisa bersama-sama mengelilingi sisi negri lain yang indah ciptaan Allah.. Jadilah janin yang kuat karena Ibu dan kamu akan berjuang bersama menjalankan amanah yang berbeda,, mungkin Ibu akan banyak sekali beraktivitas, tetapi semoga masih ada waktu untuk beristirahat dengan cukup, pun saat kau telah lahir, semoga ada waktu untuk memberikan hak mu menikmati ASI eksklusif selama 24 bulan.. bukankah untuk menjadi seorang yang kuat dan tidak sakit-sakitan, kamu perlu imun yang bagus?? 
Masih banyak hal yang ada di kepala Ibu yang ingin Ibu ceritakan padamu,, tetapi tunggulah, Ibu pasti akan cerita lagi, bahwa Ibu haruslah kuat dan sangat sangat kuat untuk menyambutmu hadir sebagai malaikat yang akan menyelamatkan Ibu di yaumul akhir kelak.. Ibu akan terus belajar dan belajar bukan untuk ilmu duniawi saja tapi akan membekalimu dengan ilmu spiritual yang cukup, bahwa pemahaman kita tentang dien harus selalu bertambah hingga ajal menjelang, belajar menuju Islam yang kaffah..  
Semoga Allah mengijinkan pertemuan kita ya nak,  mengijinkan setiap paragraph ini terjadi,, semoga Allah selalu memberi kekuatan, kesehatan, rejeki yang berkah, umur yang bermanfaat, waktu yang tak terbuang percuma, dan menjaga iman, Islam, dan ihsan kita, amin y Rabbalalamin.. 

Teruntuk calon anakku yang lucu..
1 komentar

Adaptation is a normal part in your life


Ahaaa,, sudah cukup lama menghilang dan akhirnya pada dini hari ini jari eike bisa menari-nari dengan lentiknya di atas tuts keyboard.. Alhamdulillah..

Setiap lingkungan baru, selalu menuntut kita untuk mengadakan penyesuaian diri, hmm, buat apa? Biar kamu  tetep exist, tetep dianggap sebagai bagian dari lingkungan baru dan tetap bersinar secerah sinar mentari, kalo you ga bisa adaptasi, jadilah manusia yang terasing, mendekam dalam kehampaan dan sepi yang meluap-luap, hahaha apaan deh ya bahasanya o.O

Hari pertama ketemu lingkungan baru, mungkin masih jadi orang yang kikuk, clingak-clinguk, dan meringkuk di pojokan, hehe, pada hari berikutnya mulailah tebarkan senyum, jabat tangan, dan bagilah cerita.. nah tapi adaptasi ga sekedar aku kenal kamu, kamu kenal aku,, its not just about acquaintances, but actually about everything inside your body!

Well, gimana ceritanya sampe bawa-bawa tubuh segala?? Hhaha.. ada hal yang lebih krusial yang perlu dikelola saat  bertemu dengan lingkungan baru, yaitu dirimu sendiri, terutama yang berkaitan dengan emotional.. emosional ga berarti marah-marah ya guys,, tapi lebih ke pengertian *perasaan*..

Oke temen kamu uda banyak, tapi kalo perasaanmu belum bisa move on dari tempat yang lama, kenalanmu bisa apa?? Hoho.. mata km menerawang jauh ke awang-awang, diajak ngobrol temen baru tapi malah ngelamun,, aaaaa ini bagian yang ga asik!! Ketika kamu sudah berada pada lingkungan yang baru, panggil seluruh jiwamu itu ke alam yang baru, jangan sebagian-sebagiannya kamu cecerin di jalan, jadi susah kan nyatuinnya, hehe



Adaptasi ga cuma sama manusianya, tetapi juga adaptasi sama waktu, keadaan, kondisi, cuaca, dan segalanya yang telah berubah seketika dari tempat yang lama. Tentunya kalo kamu uda bisa ngumpulin itu jiwa secara keseluruhan, kamu bakalan bisa atur waktu dengan baik, menjaga pola makan pola tidur dan menghadapi cuaca dengan baik, jangan ngebanding-bandingin lah yaa,, misal “……… aaa kaya gini mendingan makan masakan mami di rumah….”  oh Damn ini kalimat bikin homesick mahadewa.. jangan sampai ngebandingin lingkungan baru dengan yang lama ya, dipastikan kalo km melakukannya kamu terkena serangan gagal move on akut.. hehe


Nah kalau km bisa mengelola jiwamu untuk mengontrol sekelilingmu dengan baik, maka kamu telah berhasil memenangkan adaptasi ini, hehe, kuncinya sih, ENJOY! Kalau semua yg kamu rencanain belom berjalan sesuai ekspektasimu, bisa jadi km masih blm sempurna proses adaptasinya, jangan pernah berdalih *masih adaptasi* ketika kamu tidak produktif sama sekali, heyy mo sampe kapan haaa?? Oke adaptasi emang ga bisa secepat kilat, tapi kamu jg ga boleh berlama-lama menoleransi diri untuk menikmati lingkungan baru lalu mengabaikan produktifitas diri.. semakin lama proses adaptasi yang kamu buat, maka semakin lama km nothing, so taklukkan dirimu untuk segera mengatur segalanya dengan baik, no malas-malas, no leha-leha, no kebingungan, just do and be confident! Go go go!!
2 komentar