This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS
Tampilkan postingan dengan label Inspiratif. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Inspiratif. Tampilkan semua postingan

I.b.u



“ … seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya…”


Sungguh besar arti seorang ibu dalam kehidupan kita, setiap dari kita pasti selalu punya ibu hebat, ibu kebanggaan, hampir setiap anak tentu mengakuinya,, tetapi segelintirnya mungkin ada yang merasa kecewa, terkhusus untuk ibu yang menelantarkan bayinya entah karena suatu hal, ekonomi, pregnant by accident or whatever,

Seseorang datang menghadap Rasulullah Saw. dan bertanya: Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku pergauli dengan baik? Rasulullah Saw. menjawab: Ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah Saw. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah Saw. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah Saw. menjawab lagi: Kemudian ayahmu”. (Shahih Muslim)






Wanita, selalu menarik untuk dibahas, hmm, salah satu kodrat seorang wanita adalah mengandung dan melahirkan, ia jugalah yang akan mendidik anak-anak. Ada sebuah fakta penelitian menarik yaitu bahwa

Faktor genetik seorang Ibu sangat berpengaruh terhadap kecerdasan anak. Menurut ahli genetika dari UMC Nijmegen Netherlands Dr Ben Hamel “Pengaruh itu sedemikian besar karena tingkat kecerdasan seseorang terkait dengan kromosom X yang berasal dari ibu”.

Sumber: https://docs.google.com/document/d/1xN8sEBAadrZgyiEbTgtsQ1nchWM6MHSFFEmkMN4FNqU/edit?hl=en_US

Nah, berarti jika seorang wanita ingin menjadi ibu jempolan maka ia perlu menempa dirinya untuk menjadi cerdas, mandiri, kuat dan tangguh, hmmm. Karena dari rahim seorang ibu lahirlah generasi penerus, maju mundurnya sebuah peradaban dapat dilihat dari kaum wanitanya, sentuhan tangannya lah yang akan menghasilkan anak-anak berkarakter yang akan memajukan negri.

Aaaaah, lalu sejauh mana kamu melangkah duhai wanita..



Aku tau kamu punya ibu, tapi kali ini aku tak akan bicara tentang ibu kamu, ibu aku atau ibu kita, ini tentang aku, kamu dan wanita..


Wahai calon anakku..
Jauh sebelum kamu ada, Ibu sungguh telah berusaha menyiksa diri sekeras mungkin, agar saat Allah menitipkanmu kelak, Ibu tak kewalahan untuk merawat dan membesarkanmu, kata para ibu muda, mereka cukup repot mengurus anak-anak balitanya yang rewel, aktif, lincah, dan menangis setiap saat. 
Bukankah bangun tengah malam untuk bermunajat perlu dirutinkan, agar saat kau merengek minta susu, Ibu akan cepat tanggap dan kau pun tak kan kelaparan hingga terdengar ayam berkokok.. Bukankah mencuci dan setrika pekerjaan yang sepele untuk dikerjakan, tapi berat tanpa dibiasakan?? Abaikan jasa laundry, jika dengan tangan Ibu, uang jasa itu dapat disimpan untuk membeli susu dan mutivitaminmu..  
Nak, taukah kamu, bahkan sebelum Ibu menikah dengan Ayahmu, Ibu harus belajar memasak, demi menjadi wanita seutuhnya yang dapat memberikan masakan bergizi untuk keluarga, saat itu Ibu masih bekerja di kota indah penuh harapan, setiap pagi sebelum matahari nampak harus melangkah membeli sayuran, membawanya ke kantor dan berdesak-desakan di Commuterline, hingga pulang pun selalu selepas adzan Isya, Ibu masih sempatkan untuk memasak, mencuci baju, setrika, belajar dan tidur larut malam, meskipun badan serasa rontok, tapi bukankah Allah akan menjamin kerja keras hari itu dengan pahala sebanding? Bukankah letih ini diperlukan untuk menjagamu saat lahir nanti?? 
Nak, Ibu tak akan pernah puas hanya belajar menjadi seorang sarjana, Ibu akan belajar sampai kelak menjadi Profesor bagimu, bagi keluarga kecil kita di JannahNya, Ibu akan baktikan diri untuk kepentingan umat,, semoga Allah senantiasa menjaga lentera itu agar tak padam, agar selalu istiqomah.. bukankah kecerdasanmu diwariskan dari gen Ibu, maka akan Ibu maksimalkan kemampuan Ibu untuk menyambutmu wahai anak cerdasku..  
Nak, Ibu tau perjuangan ini tak mudah, menempuh studi selama 4 tahun di saat usia Ibu sudah menginjak waktu produktif untuk segera menikah, Ibu sungguh ingin menyambutmu berdua lahir sebelum usia Ibu 30 tahun, agar nanti Ibu masih bisa melihatmu berjabat dengan Rektor saat wisuda sarjana, melihatmu menikah dan mempunyai keturunan.. 
Segala hal yang telah berlalu telah menguatkan Ibu dan menjadikan Ibu menjadi yang sekarang, Ibu tau tuntutan ini tak mudah, karena pendidikan gratis hanya bisa dibayar dengan totalitas perjuangan, sebelum kau lahir, Ibu akan buktikan bahwa Ibu mampu mengemban amanah, ini adalah bagian dari jihad, lahirlah di saat yang tepat duhai calon anakku, agar kita berdua bisa bersama-sama mengelilingi sisi negri lain yang indah ciptaan Allah.. Jadilah janin yang kuat karena Ibu dan kamu akan berjuang bersama menjalankan amanah yang berbeda,, mungkin Ibu akan banyak sekali beraktivitas, tetapi semoga masih ada waktu untuk beristirahat dengan cukup, pun saat kau telah lahir, semoga ada waktu untuk memberikan hak mu menikmati ASI eksklusif selama 24 bulan.. bukankah untuk menjadi seorang yang kuat dan tidak sakit-sakitan, kamu perlu imun yang bagus?? 
Masih banyak hal yang ada di kepala Ibu yang ingin Ibu ceritakan padamu,, tetapi tunggulah, Ibu pasti akan cerita lagi, bahwa Ibu haruslah kuat dan sangat sangat kuat untuk menyambutmu hadir sebagai malaikat yang akan menyelamatkan Ibu di yaumul akhir kelak.. Ibu akan terus belajar dan belajar bukan untuk ilmu duniawi saja tapi akan membekalimu dengan ilmu spiritual yang cukup, bahwa pemahaman kita tentang dien harus selalu bertambah hingga ajal menjelang, belajar menuju Islam yang kaffah..  
Semoga Allah mengijinkan pertemuan kita ya nak,  mengijinkan setiap paragraph ini terjadi,, semoga Allah selalu memberi kekuatan, kesehatan, rejeki yang berkah, umur yang bermanfaat, waktu yang tak terbuang percuma, dan menjaga iman, Islam, dan ihsan kita, amin y Rabbalalamin.. 

Teruntuk calon anakku yang lucu..
1 komentar

S.A.B.A.R



Entah kenapa belakangan demen banget yee meng-aku-kan cerita di blog ini, hahah, oke kali ini engga deh yaa, kita pakai bahasa general saja lah yaw.. hehe

Sabar, entah ada berapa banyak jumlahnya dalam Al’quranul karim,, sabar sabar sabar dan sabar, banyak sekali diulang-ulang.. Itu artinya sebagai manusia kita perlu melatih diri untuk menjadi insan yang sabar. Allah tak akan meninggalkan hamba-hambaNya yang sabar dalam menghadapi persoalan dalam hidupnya, dan Allah telah berfirman  bahwa

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ (١٥٣)
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Qs Al Baqarah : 153)
Taken from muslimah.or.id

Sebenernya apapun persoalan hidup yang kita hadapi macem putus cinta, gak lulus-lulus, gak buruan dapet kerjaan kece, gak buruan naik pangkat, gak buruan ketemu jodoh, gak buruan nikah, gak buruan punya anak, hmm emang itu semua masalah ya gan?? Hehe,, sebenernya sih engga juga asalkan kita enjoy ngejalanin hidup kita.

Lebih seringnya kita hidup itu ngedengerin celoteh oranglain, padahal mah belum tentu oranglain itu lebih baik daripada kita, asalkan celotehannya ngebangun sih gak masalah ya boo, but mostly mereka itu sering kali nyinyir sama kisah hidup kita gitu, dikit-dikit dikomentarin, Tuhan aja gak komentar kok??! Situ oke?? Hahaha, suka pengen cubit-cubit mulut orang yang suka nyinyir deh ya, eh sabar sabar :D

Nah balik lagi ke kata sabar ya bro,sist,
Sabar ada batesnya, bener gak sih,, hmm, sebenernya sih kurang sepakat sih ya, tapi yah kembali lagi ke diri masing-masing, kalo dirasa sih kata sabar itu mendarahdaging dan bergaris linier dengan kadar keimanan seseorang?? Emm bener gak ya, apa cuma halusinasi eike???

Sabar itu rasanya kaya apa sih??

Coba tarik nafas dan hembuskan, sering-sering aja melakukannya kalo lagi dongkol yah cint,, sama banyak istighfar,, kalo masih dongkol juga ambil wudhu deh biar adem,, kalo gak mempan juga yah baca alqur’an sama terjemahannya, kayanya bakalan mendingan, hehe,, jadi rasa sabar kaya apa dong?? Sabar itu ikhlas, ridho, menjalani apapun yang terjadi kepada kita, sekaligus selalu berfikir positif, bahwa rencana Allah pasti akan lebih indah daripada angan-angan kita. Ini sabar versi gue ya cinnttt.. hehe

Percaya gak percaya, dengan lebih banyak bersabar, insya Allah setiap keinginan akan terwujud, asalkan kita semangat untuk berbuat baiknya juga tetep konsisten ya gan,, kalo sabar hanya di mulut, tapi hatinya putus asa mah ya gak mungkin kewujud juga, misalnya ketika kita gagal mendapatkan sesuatu, kitanya angot-angotan, gagal move-on, males-malesan macem mayat hidup, yaa gimana mo sukses oi,, tetapi jika kita gagal lalu stay positive, khusnudzon sama ketetapan Allah, bersemangat dan riang gembira, ya pasti bakalan bangkit dan Berjaya bukan?? Bukankah Allah selalu memberi sesuai dengan apa yang kita usahakan??

"Ajruki 'ala qadri nashabiki" (Ganjaranmu tergantung kadar lelahmu)
HR. Muslim

Jadi buat naik kelas selalu ada ujian kesabaran, berarti iman kita harus juga ditambah fren, kalo kemarin uda rajin sholat, ya ditambah rajin ngaji, begitu seterusnya, karena mo jadi orang baik atau buruk semuanya tergantung sama diri kita. Mo dapet nikmat atau bencana semua tergantung perspektif kita menghadapinya, bisa jadi bencana itu nikmat, misalkan abis kebanjiran, yah gapapa deh kebanjiran, malah rumah jadi lebih bersih, jadi lebih punya waktu sama keluarga karena dapet dispensasi libur bersih-bersih rumah dari kantor, hahaha.. Imajinasikan sendiri ya gan bencana dalam hidupmu, bikin jadi asik deh, insya Allah gak pake dongkol-dongkolan lagi..

Eh iya itu tadi hadits belom dibahas yee,, yah sesuai dengan kutipan hadits di atas, kalo kamu belom ngerasa capek, berarti jangan harap bakal dapet hal-hal yang lebih ya broo, nah kalo misalkan kalian uda capek kebangetan tapi belom juga dapet hal yang menakjubkan ya bisa jadi ada yang salah, coba dicek ulang:
  1.  Ikhlas gak usahanya
  2.  Pake cara yang bener gak ngejalaninnya
  3.  Sikap kita uda bener belom (bisa jadi buat muhasabah diri juga loo cint)
  4. Terakhir yah sabar,, kalo gak dapet di dunia toh ntar dibayar lunas di akhirat kok, yakin deh yakin beneran (kaya uda pernah ke akhirat aja, hmm)


Yauda lah ya cint, kalo ada apa-apa sama hidup kalian jangan langsung ngeluh, ngamuk, ngambek, marah-marah sana sini, tapi banyakin istighfar, sama sabar, barang kali emang diri kita yang salah kok, karena apa yang kita tanam kita pula yang akan menuai, jadi selagi masih diberi nafas yuk bareng-bareng perbanyak berbuat kebaikan, semoga umurnya berkah ya cint :D


Sekian..
0 komentar

I got You My Next Dot



Haloo Bulan Ramadhan telah berlalu meninggalkan kita, semoga kelak berjumpa kembali dengannya, amin. Hmm, jadi teringat sejarah menyampah di Blog ini, pertama kali dibuat adalah saat pertama kali mendapatkan nilai C yang berderet dan IP di bawah cumlaude, haha, sebegitu perfectnya memang deh yaa seorang Aninditia, sampai hal yang sepele begitu bikin kebakaran jenggot O.o don’t ask me why, because I never want to be like that :D hahahah.. Itulah mengapa senin menjadi kelabu dan TRAsh is becoming to put a SHIT things  memory, tapi bukankah sampah tak selalu merugikan? Berlalat dan menjikikkan? Bukankah sampah bisa didaur ulang? Memberikan kesejahteraan hidup?

Let me show to you ..

Masih inget sama thread “Connecting the Dots”??? Itu cerita yang paling vulgar yang pernah eike bikin dimari, setelah nilai C itu di awal tahun 2011. Hehe.. Kalo uda lupa mungkin bisa dibaca lagi, apa komitmen yang uda dibikin disana.. Ok cuss cerita lanjutannya ada dimari,

Here you are..

5 Juni 2015 :: 07.30pm
Waktu itu aku baru saja menginjakkan kaki di stasiun Serpong, keluar dari KRL dan menaiki anak tangga menuju gate out, kubuka FB dan kuliat ada tag dari teman workshop di Lab Terpadu UNDIP 2 tahun yang lalu, Mb. Igha, aku jalan kaki menuju kos sambil ga lepas dari memandang HP dan membaca berkali-kali maksud dari informasi itu, kemudian aku menyadari ada nama Profesor favoritku disitu, Prof. Ocky Karna Radjasa dan Prof. Agus Sabdono, mendadak di ¾ perjalanan kakiku lemas, ingin segera sampai di kamar dan membuka laptop. Yah, itu tagline mengenai beasiswa PMDSU (Program Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul), beasiswa yang jarang sekali aku temukan di milis-milis, ternyata beasiswa ini diperuntukkan untuk calon dosen dengan masa studi 4 tahun untuk menyelesaikan studi dari jenjang master sampai doktor, apakah ini jawaban dari Allah atas cita-cita yang ku damba2kan????? Pukul 23.xx aku selesai mengetik pesan untuk dikirim ke beliau berdua, Profesor favoritku.
 


6 Juni 2015 ::
Hati gundah gulana, makin kepo dengan PMDSU, lalu mencari kapan pendaftaran ditutup di PPS, fyi kedua Prof favoritku bernaung di Program Studi Manajemen Sumber Daya Pantai (MSDP) Universitas Diponegoro Semarang, almamater tercinta cint.. Ternyata pendaftaran mahasiswa pascasarjana ditutup tanggal 20 Juni 2015, galau maksimal, ditambah belum tau rule-nya apakah jika tidak diterima beasiswa wajib menyelesaikan kuliah sebagai mahasiswa regular?? Secara aku ga punya modal dan ga mau sekolah s2 pake duit orangtua, hmm galaunya menjadi-jadi.. Agak tenang sedikit karena email dibales sm Prof2 favorit, aaaa, so many thanks, bahagianya kaya orang abis ditembak sm idolanya.

8 – 11 Juni 2015
Berangkat kerja uda lemes bingit, mungkin cuma ¼ hati, ditambah beban kerjanya makin gak realistis. Masih keep in touch email-emailan sama beliau-beliau yang ku segani, yang tiap hari emailnya makin bikin yakin aku harus daftar !! Entah kenapa di tanggal-tanggal ini aku langsung iseng daftar di laman PMDSU DIKTI, kan gratis boo, yang bayar mah di PPS nya,, eheheh.. begitu info dari Prof bilang kalo khusus program PMDSU sampai tgl 18 Juli, galau maksimalku makin bertambah, jadi galau super maksimal kali yaa.. akhirnya tanggal 12 Juni aku niat engga berangkat ke kantor, sakit kepala mikirin daftar atau engga, kapan aku ke Semarangnya? Cukup kah waktu untuk mempersiapkan dokumen2nya? Berbekal 1x sholat Istikharah dan pertimbangan yang sangat amat detail dari gak dapet THR sampai dicaci maki atasan, akhirnya aku memutuskan membawa surat pengunduran diri esok harinya (masih di dalem FlashDisk)..

13 Juni 2015
Berangkat ke kantor seperti biasa, untung gak ada senam di sabtu sehat gegara ada bos mo meeting, duduk beberapa saat di meja kerjaku, ngeprint surat resign, tandatangan, lalu nungguin waktu yang tepat sambil deg-degan kebangetan, pffft,.. Banyak orang yang menyarankan untuk bertahan sampai THR di tangan, banyak orang yang bilang ini kan belom tentu dapet beasiswanya, banyak orang yang sebenernya menyangsikan, tetapi aku uda nekat kaya orang kesetanan, sekali resign ya resign!!  Aku pikir ini saat yang tepat untuk resign, buat apa aku kerja dengan hati ¼ dan makan gaji yang ga berkah dari kedongkolan2ku, ehmm, toh kalo ga dapet beasiswa ini masih banyak beasiswa yang lain yang bisa aku kejar dan bisa lebih fokus meraihnya, hatiku sudah mantap.

Aku mendekat dan berbisik pada atasan, Bu boleh minta waktu untuk berbicara 4 mata?? Beliau mengiyakan, lalu kita pindah menuju ruangan yang lebih privacy, aaaa, hatiku tak karuan, ku baca doa nabi Musa, perbanyak basmallah dalam hati berusaha menenangkan diri, lalu akhirnya kusampaikan maksud dan tujuanku, atasanku tercengang tapi berusaha tenang, sampai akhirnya pintu terbuka, ada CEO masuk ruangan dan akhirnya beliau tahu aku mo resign, dia bilang gak boleh dadakan kaya gini, blablabla,, lalu dia pergi. Atasanku berusaha meyakinkanku, memohon untuk tinggal barang sebulan, menego untuk menggunakan hak cutiku untuk belajar, tapi aku bersikeras, setengah jam perdebatan yang sengit akhirnya aku mendapatkan tandatangan di surat resignku, yeeaaaah, hatiku senang serasa bebas merpati, tapi tangisku meleleh membanjiri pipi, ada senang dan sedih bercampur jadi satu.

Demikian cepat dan mendadak kabar kepergianku hari itu tanpa ada orang yang menduganya sama sekali, aku berpamitan dan meminta maaf pada semua orang di kantor dan pabrik, hmm, pun pada CEO yang tadi memergokiku, hari itu kuhabiskan hariku untuk berpamitan dan berpoto-poto, hingga pukul 14.00 mobil jemputan membawa kita ke stasiun Jakarta Kota dan memisahkan kita.

14 – 19 Juni 2015
Status baru, pengangguran!! Menyedihkan, tapi bukankah anak panah perlu mundur ke belakang untuk melesat lebih jauh?? Waktu yang sangat pendek itu aku pergunakan untuk belajar siang dan malam TOEFL untuk mempersiapkan tes TOEFL ITP pertamaku 20 Juni 2015 nanti, dengan kondisi badan yang drop ku paksakan diri belajar tak kenal waktu.

20 Juni 2015
Tes pertamaku tiba, rasanya ingin kuulang kembali, aku batuk kering, gatal bukan main tenggorokanku dari awal sampai akhir tes, konsentrasiku buyar beralih pada bagaimana menahan batuk ini supaya tak mengganggu peserta yang lain, aku pasrah..

21 – 25 Juni 2015
Bingung mau mengawali motivation letter darimana? Dua harian habis membaca essay dan artikel-artikel seru di web IndonesiaMengglobal, menulis satu demi satu vocab baru di catatan kecilku, sampai hari ke tiga akhirnya aku berusaha membuat statement dengan grammar yang sangat apa adanya, my grammar is really bad!! Ku sebarkan karya selembarku itu pada proofreader, beruntung ada Mas Budi mahasiswa Lehigh University yang berkenan menyempatkan komen di tengah kesibukannya mengurus kepulangan ke Indonesia untuk liburan summer, semakin beruntung ketemu Mas Irman Fatoni yang dengan sabar dan telaten mengoreksi karyaku dengan detail dan terperinci, aaah sungguh terharu dengan kebaikan hati mas Toni.


26 Juni 2015
Mulai packing, dan hari itu aku berencana mengambil hasil tes TOEFL ITP ke Gedung STC di daerah senayan city sono,, sore jam 5, aku uda mulai puasa, ada abang Toro, Isnanto Bimantoro yang dengan sukacita menjemput dan mengantarku gak lupa menraktirku untuk berbuka puasa, ah bahagia sekali bertemu dengan orang-orang baik,, sangat disesalkan hasil skor TOEFLnya bikin sedih, dan langsung bikin kata-kata curhat ke Prof. Ocky, abis sholat Maghrib masih bersama bang Toro yang setia menemani menjemput surat keterangan kerja dari Manager HRDku di Gajahmada Plaza. Jam 20an akhirnya aku berpisah di Stasiun Palmerah. Di dalam KRL aku mendapat balasan dari Prof. Ocky, beliau menyayangkan dan bertanya padaku apakah masih mau lanjut? Aku bilang selagi masih bisa digunakan untuk mendaftar kenapa tidak? Lebih baik mencoba dan gagal dengan terhormat daripada gagal sebagai pecundang karena tidak pernah mencoba. Aku bersikeras mendaftar dan pulang ke Semarang dengan berbekal skor TOEFL yang apa adanya.

27 Juni 2015
Aku pergi ke Stasiun Jakarta Kota bermaksud membatalkan tiket untuk kepulangan tanggal 11 Juli, dan mencetak tiket 27 Juni untuk malam itu. Aku sengaja berangkat agak siang supaya barang kali bertemu dengan teman2 kerja yang satu genk tapi yaah, haha,, nah pucuk dicinta ulam tiba, saat dalam antrian aku berjumpa mereka, formasi lengkap dan kita mengobrol sesaat melepas rindu, pukul 14.30 kita berpisah dan  hamper setengah lima aku baru sampai kos. Sedih sekaligus belum siap meninggalkan kamar tercinta untuk waktu yang belum dapat ditentukan, aku berbuka puasa di luar dan setelah sholat Maghrib langsung berangkat menuju stasiun Pasar Senen, ditemani pujaan hati, terima kasih sekali kesayangan atas waktunya.

28 Juni 2015
Sampai di Semarang, keretanya ontime sekali, menunggu 2 jam di Stasiun Poncol, menunggu sahabat kesayangan, Desi Arisanti. Aku menginap untuk beberapa hari di rumahnya sampai urusanku di Semarang selesai.

29 Juni 2015
Pertama kali menginjakkan kaki di Tembalang setelah hampir 2 tahun meninggalkannya. Tujuan pertama adalah bersilaturahmi ke Lab. MIkrobiogenetika untuk bertemu dosbing tercinta, sesampai disana ternyata beliau berdua sudah duduk manis menungguku, Dr. Endang Kusdiyantini, DEA dan Dr.rer.nat Anto Budiharjo, M.Biotech. Setelah melepas rindu, aku bergegas mengeprint kembali lembar reference untuk diserahkan kembali ke mereka, katanya sih 3 rangkap. Hari itu waktuku habis cuma untuk bernostalgia dengan kampus, bertemu adek kelas, teman seangkatan, dan sebagainya. Aku sempatkan untuk bertanya pada panitia PMDSU di gedung Widya Puraya, ternyata persyaratan yang diminta baik dari PMDSU maupun Prodi harus dilengkapi semua. Oya, dan aku masih belum mendaftar, padahal pendaftaran ditutup tanggal 2 Juli 2015,

30 Juni 2015
Aku galau lagi, hmm, 1 syarat belum dibuat, ya betul Rencana Penelitian, awalnya aku sengaja mengabaikan, tetapi bukankah akan lebih baik jika semua persyaratan yang diminta dipenuhi? Sedari pagi aku membaca jurnal, sampai pukul 10.00 aku masih membaca jurnal, padahal hari itu aku berniat untuk membayar, akhirnya gagal karena sampai siang bolong pun aku belum menemukan konklusi untuk rencana studiku, masih berkutat dengan jurnal dan diskusi dengan senior kesayangan aku, Mb Eka Oktaviani, finally pukul 16.00 rencana risetnya kelar, dan masih aku review-review hingga pagi harinya ku tuliskan daftar pustaka di bawahnya. Terima kasih for a lot of advices mb Eka :)


1 Juli 2015
Hati dagdigdug akan menyerahkan recehan yang dikata lumayan untuk sebuah coba-coba ke Bank sebagai biaya pendaftaran. Hari itu semua agenda telah tercatat di kertas kecil dan aku melesat dari satu tempat ke tempat lain dengan gesit seperti biasanya, hingga akhirnya pukul 11.00 aku ke Widya Puraya mau menyerahkan berkas, eh tapi  amplopnya kekecilan, keluar lagi lah beli amplop.. sebelum jam 13.00 semua uda kelar, dan aku kembali ke MIPA untuk sholat dzuhur dan memenuhi janji bertemu dengan salah satu adek kelas. Well, sore itu jam 16.30 aku diantar menuju St. Poncol oleh Bapak, Bapaknya Desi Arisanti, hehe, terima kasih banyak untuk keluarga Ncid yang dengan hangat menerimaku layaknya sodara kembar Desi, hihih. Malam harinya aku  uda berbuka puasa di rumah, waw indah sekali bukan? Berkumpul dengan keluarga lebih cepat???

2-4 Juli 2015
Menikmati hari-hari santai di rumah dengan belajar TPA seadanya buat tes seleksi tanggal 6 nanti.

5 Juli 2015
Sudah berada di Semarang, berbuka dengan plincess Gasinta, adek kos kesayangan, Tari, Dwi Lestari Tantinis. Terima kasih untuk cerita-cerita serunya, rinduku terobati pada kisah kita 2 tahun yang lalu.

6 Juli 2015
Bangun kesiangan, jam 07.00 padahal acara dimulai jam 08.00, bergegas mandi buru-buru sekali dan 07.40 uda berada di Widya Puraya, aihh ternyata tes baru dimulai pukul 09.00, jeng jeng 2 jam berlalu begitu saja dengan mengerjakan TPA, lalu dilanjut b.Inggris, berhubung ada pilihan yang sudah mengambil tes TOEFL ITP tak perlu tes lagi, akhirnya aku gak ikut tes lagi deh, ngobrol seru dengan Dyah Wulandari, temen seangkatan yang uda pernah ke US tahun lalu buat magang di SanDiego University, eh bener gak ya.. Nyaris 13.30 interview bersama promotor baru dimulai, hmm pertama sih disuruh writing tentang kenapa kamu layak dipilih jadi penerima PMDSU, ah acak kadut banget lah bikinanku itu, hehe, abis itu dilanjutin interview, dan aku dipanggil pada urutan ke-2., nah kan, full in English, aku jawab  semampuku, kebanyakan sih kepo tentang pengalaman kerjaku sampai salaryku, hmm, dan aku diminta buat upgrade skor TOEFL kalo diterima, waktu di dalem aku enjoy gitu, yah entahlah, pasrah ajadeh, secara saingannya juga orang-orang hebat.

10 Juli 2015
Yang ditunggu-tunggu tiba, aaa aku deg-degan, uda siap kalo ga keterima ya bakal berjuang lebih keras buat daftar LPDP. Jam 00.00 belum ada pengumuman, sampai tengah hari bolong juga belum ada, akhirnya sore hari menjelang berbuka ada adek kelas penerima LPDP, Jepri Agung Priyanto, yang nyeletuk nanyain hasil PMDSU, alhasil aku ngecek deh, nah nah, uda ada, aku dagdigdug bukan kepalang, pas abis di download ternyata namaku ada disana, syukur Alhamdulillah aku langsung mengambil air wudhu dan sholat syukur 2 rakaat, entah ada apa engga yang penting sholat sunnah, huhu, terus dilanjut tadarus sampai waktu buka puasa tiba. Masih dengan airmata berlinang. Buka puasa ditanyain babe, tapi aku jawabnya belum tau, dlm hati nunggu ibuk sekalian biar ngasih taunya barengan. Karena ibunda yang pergi ke luarkota belum datang juga, akhirnya abis tadarus malam itu jam setengah 9 aku cerita kalo namaku tercantum di daftar calon mahasiswa MSDP UNDIP dengan beasiswa PMDSU. Alhamdulillahirrabilalamin


Ahh, panjang sekali yah ceritanya, tapi kisah ini barulah awal perjuangan panjang yang akan dilalui. Apapun, bagaimanapun, ke depannya, aku percaya, selagi kita bersungguh-sungguh dan selalu berserah, insya Allah semua lancar, semangat mengemban tugas Negara sampai akhir, yo yo yo yo yo !! Selamat datang my Next Dot.


 Inilah titik berikutnya untuk mencapai garis manusia bermanfaat”. Menjunjung tridharma perguruan tinggi, mengabdi untuk negri. Bismillahirrahmannirrahiim.

for more info about PMDSU, please check http://beasiswa.dikti.go.id/pmdsu
8 komentar

Everyone has 24 hours

Dedicated for everyone who has a dream to study overseas.

Hey you who called scholarship hunter or whatever :D I just want to share something, ini tentang #SekolahToefl yang lagi hits sejak Mei 2015 kemarin. Hehehe

Toefl, adalah SIM buat kita yang mau study abroad, kalo skornya pas-pasan yah jangan harap kompetitif, so harus punya target skor setinggi-tingginya, kalo Toefl uda paham dan mahir di luar kepala insya Allah IELTS pun ga susah banget-banget, menurut saya sih belajar Toefl seperti pondasi utama.

Well, kita punya waktu 24jam, kalo saya rasanya ingin dikasih lebih, maklum, bekerja di Jakarta itu berangkat gelap pulang gelap, yes saya melakukannya, hampir 14 jam saya habiskan di luar, 8.5jam saya habiskan di kantor, sisanya di jalan, karena saya pengguna setia CommuterLine yang transit, kadang waktu menjadi tak menentu karena menanti kereta, hmm. Praktis saya hanya punya waktu 10 jam!! 4-5jam saya gunakan untuk istirahat, 5jam sisanya untuk memasak, mencuci,setrika, beribadah dan pastinya belajar, bisa dibayangin lelahnya? Every big achievement always need big sacrifice.

#SekolahToefl itu semacam hal yang jika tak dijalankan rutin maka bakal ketinggalan jauh-jauh banget dan konsekuensinya adalah timbul rasa malas, heeey kalo emang bener niat mau upgrade skor mah ya pantang bilang malas dong! Inilah tantangannya, menaklukkan diri sendiri, menaklukkan malas, dan menguatkan diri bahwa #SekolahToefl adalah jalan nenuju skor yang lebih baik, jika kita komitmen tentunya.

Dengan jadwal yang padat saya selalu sempatkan setiap malam untuk mengerjakan exercise, setiap di CommuterLine membaca artikel snack setiap hari, sambil nunggu kereta datang baca materi, sambil makan baca hasil diskusi di grup, yah bisa sambil apa aja lah yaa, temu online tiap minggu pun bisa sambil tiduran, asal ga ketiduran, hehehe.. beda kalo kita belajar di kelas dan hadir 2jam duduk ga boleh selonjoran, haha..

Yah mo gimanapun belajarnya, itu sih smua tergantung niat, kalo emang niat bisa, pasti akan gigih membaca ulang, menganalisa kesalahan, mencatat hal penting, jadi tinggal ditanya lagi niat gak, komit gak, sisanya sih semangat membara!! Yuk 24 jamnya dibenerin :)

*keep fight, cheers up and smile :)

0 komentar

Connecting the dots

Gilee cuy.. gue uda ngetik panjang bingit ternyata ga ke save.. sakitnya tuh disini.. pffft..
Baiklah mari kita mulai lagi merangkai katanya.. hmm.. 

Hey you my Trash! This title is Steve Job's quote. Do you know about Steve Job? He is creator of Mac os and we can enjoy it in the most happening brand today, that is 'Apple'. 

Taken from www.brandonhall.com

Tapi kali ini kita ga akan ngebahas tentang Steve Job dan kehidupannya.. kita sedang mengkritisi the mean of connecting the dots. Taukah kamu ttg garis? Yah garis adalah sekumpulan titik-titik.. kita ibaratkan titik adalah setiap hal yang terjadi dalam kehidupan kita dan garis adalah harapan kita.. apakah harapan kita akan terwujud atau tidak itu bergantung pada kita untuk menghubungkan titik-titik dan mewujudkannya.. let we see..

Akan berlanjut kemana cerita kita? This is my own story, you also can create yours and connecting the dots.. just wait and read..

I really hope that someday I can enjoy my life in the beautiful Europe as a student. Why as student? Hey, bisa saja kita bertandang ke eropa untuk sekedar plesir,piknik,dan hedon, iya kalo km bs jd milyader.. kalo gak pny duit, jgn mimpi bisa plesir yang penerbangannya aja minimal 30jutaan.. ini bukan masalah pny duit atau gak, tapi ketika menjadi student, that is the real to be the best survivor! Especially for grante of scholarship. Mau tau esensi dari harapan ini? Check this out..

Tentu dengan menjadi pelajar, kita akan mendapat ilmu yg luar biasa, pngalaman yg tentu amazing.. ilmu dunia yg amat menjanjikan, tetapi sebenernya yg lbh dari itu adalah ilmu kehidupan, smacam ilmu bertahan hidup, ilmu toleransi keberagaman, ilmu penguasaan diri, ilmu religi, da ilmu yg masih byk lagi.. aaaa pasti akan terasa nikmat mengecap iman di tanah minoritas, nikmat dg segala tantangannya.. Want you?

Then, let we see how connecting my dots.. 

Since I was senior high school I've been dreaming to study overseas. Aku pernah terpuruk saat tak bs diterima di SMA Favorit di Kota the spirit of java..surakarta.. tetapi syukurlah aku masih diterima di SMA Favorit in my hometown.. Purwodadi.. awal di sekolah ini agaknya hatiku masih blm ridho hingga nilai nilaiku tampak biasa saja, tetapi semakin merelakan, semakin ada perkembangan hingga akhirnya membawaku menjadi calon mahasiswi yg tak perlu byk duit dan tes sana sini karena hny dg senjata nilai rapport aku diterima di universitas favorit di jawa tengah.. undip.. yah begitu manis hadiah sang Rabbi..

Saat kuliah kumanfaatkan waktu seefektif mgkn, di awal semester disibukkan dg praktikum yg berderet spanjang minggu dan laporan yg menumpuk beserta revisinya, tapi aku tetap berorganisasi, pantang seorang aninditia bermalas2an, lalu semester berganti dan aku pun menjadi assisten yg merevisi kerjaan adek kls, tak lupa ku coba untuk mnjd guru privat anak SMA, dan selama 6 bln aku mengajar 3murid di tengah kesibukan mengurus praktikum, seabreg tugas kuliah dan lagi beberapa organisasi yg menyedot waktu, sungguh I've being multitasking..

Selain pekerjaan yg sepele, aku jg brusaha utk ambil pengalaman menulis karya tulis, kandidat HNMUN (Harvard National Model United Nations), penelitian PKM, mawapres, olimpiade dan meski smuanya tak bermuara pada kata juara setidaknya ada pengalaman manis yg terekam..hey semua itu bukan dilakukan tanpa peluh.. semua itu bertujuan how to upgrade my self.. tentu pihak pemberi beasiswa tak mau kasih dana cuma-cuma pd orang yg tak pny rekam jejak bkn? Inilah titik awalnya..

Buat lulus pun aku ambil proyek dosen yg tak cukup dg 1-3 bulan penelitian bs kelar.. aku hampir menghabiskan waktu 12bulan utk menyelesaikan project di 3 lab sekaligus, mikrobiologi,biokimia dan genetika.. pdhl sebenernya ambil 1 aja jg uda bs lulus, tapi inilah rekreasinya, merasakan semua pengalaman yg tak bs dibayar dg uang! Berupaya sekeras mgkn dan serajin mgkn hingga bertahan di lab sampai jam02 dini hari, ke lab setiap hari tanpa jeda, itulah resep yg menjadikanku lulus sebelum 4 tahun dg predikat yg cukup untuk bs join scholarship,, cumlaude.. senang bisa mengakhiri dan memberi kenangan manis pada almamater ini.. Inilah titik kedua..

Pengalaman bergelut dg DNA mikroba membawaku ke bali dg cuma cuma, gratis naik pesawat pp untuk pertama kali! Thank you kakak popo yg skg sungguh mnjd inspirasiku utk terus berupaya mengejar beasiswa! Inilah titik ketiga..

Selanjutnya, aku ingin mencari kerja, pny uang dari hasil keringat sendiri dg tanpa melepaskan keilmuan yg sering sekali orang melakukan demi sebongkah gaji besar.. dari 10x mencoba, terhempas gagal utk menjadi bagian LIPI dan BPPT serta petrokimia, akhirnya aku bekerja pd sebuah perusahaan yg terdengar asing di telinga.. haha.. it's not a big problem dude.. di tengah keberjalananku menjadi staf r&d (benar2 posisi yg kuimpikan) ku coba lg peruntungan mnjd abdi negara di kementrian kelautan dan perikanan,, lagi lagi tak mujur.. aku masih berada pd tempat yg sama bermain dg jejamuran dan manajemen yg ah entahlah..

Aku sudah hampir 14bulan disini, menempa diri, trial2 setiap hari dan masih bermain mikroba seperti yg kulakukan saat kuliah dulu.. Inilah titik keempat..

Sebelum 24 bulan aku harus beralih peruntungan mencoba hal yg baru yg lebih membuatku flexibel, tak terkekang,.terkungkung dlm sebuah sistem, dan titik itulah yg akan menjadi pegasku menuju Eropa!

Satu titik lg utk menjadikannya nyata.. mari saksikan bahwa aku akan memeluk mimpi mimpiku segera! Amin..

Ini ceritaku, mana ceritamu?

Nb: this is real my biography, not for sale and tidak bermaksud tertentu.. hny ingin merekam,mengenang dan menyemangati diri yg hampir tumbang..

#terinspirasi dari Budi Waluyo @01_budi
0 komentar

Setapak Menuju Kemandirian




Haicyaaa, today is the last day in April, time run so fast, do u feel the same?? Mei Juni, itu artinya aku hanya punya waktu dua bulan kurang untuk mempersiapkan diri menjadi seorang sarjana.

Ini bukan fiksi, ini bukan narasi, ini bukan deskripsi, begitu kata Bondan si penyanyi yang manis ituu,
Bagiku ini adalah rentetan perjalanan hidup yang panjang, yang penuh suka cita, penuh pengharapan, penuh perjuangan, penuh gelak tawa canda, dan penuh apapun yang akan menjadi sebuah rekaman hidup yaitu KENANGAN.



Mari kawan duduk sejenak, helaa nafasmu dalam-dalam, rilekskan diri untuk sedikit menenangkan, meregangkan otot-otot yang mulai kencang, meredakan emosi yang cenderung labil, dan menyandarkan diri pada sebuah arti hidup.

Sudah berapakah usia kalian? Ohh baru belasan, oh tidak, sudah kepala dua, bukan bukan, sudah kepala tiga, begitu seterusnya, kadang seiiring berjalannya waktu kita tak lagi menghitung jumlah usia kita, namun hanya berfikir untuk bagaimana bisa bertahan hidup di dunia ini dengan layak, nyaman, damai sentosa, bahagia.

Tengok sebentar masa lalu kita, apakah kita dulu seorang yang baik ataukah seorang yang buruk? Ini bukan perkara wajah, tapi ini perkara sikap, attitude, pandangan masyarakat terhadap kita. Apakah sudah menemukan jawabannya? Tentu tak sesulit mengerjakan soal olimpiade bukan?

Harapan kita tentu adalah untuk selalu bisa menjadi orang yang lebih baik dari hari ke hari, bagaimana caranya?? Tentu kita sendiri yang dapat menentukan, orang lain hanyalah mendukung, mengkritik, dan memberi saran, tak pernah akan mampu merubahmu jika bukan dari keinginan kuat dari dalam dirimu.

Kalian tau? Betapa kuat hubungan antara orangtua dan anak?? Apakah kalian telah menjadi orangtua yang memiliki anak? Atau apakah kalian masih menjadi anak-anak yang mempunyai orangtua utuh?? Beruntunglah kita jika masih dapat memiliki orangtua yang utuh, yang selalu ada untuk kita dan memberikan pelayanan terbaik yang mereka mampu.


Kawan, masih ingatkah dengan peribahasa, buah jatuh tak jauh dari pohonnya?? Itulah kita, kita adalah cerminan dari orangtua kita, kita memiliki keterikatan kuat. Iman seseorang tentu selalu fluktuatif, tak pernah konstan dan sering timbul tenggelam, tetapi kita punya ikatan yang lain, yaitu orangtua kita, maka ketika orangtua kita sedang lemah, semestinya kita mendoakan untuk diberi petunjuk dari Yang Maha Kuasa, tetapi jika kita lalai, tentu doa orangtua tak pernah putus untuk kita, doa yang dipanjatkan mereka akan senantiasa menjaga kita dari perbuatan-perbuatan yang dzalim. Maka betapa indahnya sebuah keluarga yang dibangun dengan pondasi agama yang kuat.

Aku, kamu, kita,

Tentu menyayangi orangtua lebih dari apapun, kita lahir, dididik, dibesarkan, dari tangan mereka, tentu kasih sayang ini akan timbul menjadi sesuatu , seketika kita beranjak remaja, ingin meringankan beban mereka, ingin menjadi kebanggaan mereka, ingin memberikan yang terbaik untuk mereka, ingin dan ingin yang banyak sekali, inginkah?? Ingin yang sekedar angan? Atau ingin yang diwujudkan? Tentu itu menjadi sebuah pilihan.

Bagaimana kita dibesarkan, dimanakah kita dibesarkan, dengan siapa kita berkawan, apa tujuan hidup, akan membentuk sebuah kesatuan yang dinamakan KARAKTER. Kamu, aku,  kita tak pernah meminta untuk menjadi orang yang seperti sekarang, tetapi meskipun begitu, ini adalah pilihan kita atas segala hal yang pernah kita lewati sebelumnya, yang turut membangun kepribadian, sikap, dan prinsip hidup.

Apakah kalian pernah mendengar cerita tentang Rasulullah SAW? Mungkin cerita itu kini telah tersapu dengan kemarakan boyband, girlband, film korea, film barat, anime, dan seantero produk masa kini. Tetapi hal yang paling dasar tentang cobaan yang dilalui Rasulullah SAW di masa kecilnya tentu kalian ingat. Bagaimana jika pada usia yang masih belum bisa mengeja kata kau ditinggalkan ayah tercinta, bagaimana rasanya jika pada usia kanak-kanak kau harus kehilangan ibumu? Dan Rasul tak pernah meminta itu terjadi, tetapi cobaan itulah yang membuatnya kemudian menjadi sosok tegar yang menjadi teladan bagi seluruh penjuru dunia hingga kini.

Begitu pula dengan kita, kini dan esok, akan ada banyak sekali hal yang tak pernah kita ketahui sebelumnya, selayaknya kita punya mimpi, maka kita harus siap dengan segala kegagalan, dengan kesakitan, dengan peluh, tangis, dan keprihatinan. Jika orangtua kita tak pernah sedikitpun mengeluh untuk membesarkan kita, membiayai kehidupan kita, tentu kita sungguh tak pantas menunjukkan kelelahan kita di hadapan mereka, kelelahan untuk mengusahakan setumpuk hadiah untuk menyenangkan hati mereka bukan?

Atau kalian memilih untuk menjadi anak yang biasa saja, anak yang cukup manis berdiam diri, menonton tv, bermalas-malasan di rumah? Okee, orangtua kalian tak pernah protes dengan sikap kalian, karena kecintaannya padamu tentu tak sampai hati jika harus menyakiti perasaanmu dengan menuntutmu untuk berbuat sesuatu yang di luar batas keinginanmu, mereka tak mungkin mengutarakannya dengan sangat jelas, tetapi di dalam hati mereka tentu mereka ingin anak yang dididiknya menjadi sesosok anak yang dapat dibanggakan, yang dapat membawa harum nama keluarga, tanpa orangtua kalian minta, seharusnya kalian peka untuk berjuang lebih, berjuang keras, berjuang gigih, demi membalas pengorbanan-pengorbanannya. Siapkah???

Kini, adalah waktu kita untuk berjuang, untuk memulai kehidupan yang sesungguhnya, yang keras tiada tara, yang penuh dengan tipu muslihat, sarat akan goda dan dosa. Kini kita mempersiapkan kehidupan untuk calon penerus kita. Hanya berpangku tangan atau berjuang tiada henti itu adalah pilihan, namun jangan harap dengan kemalasanmu, akan kau reguk putra-putri sholeh sholehah yang akan mengantarmu menuju surga.
Mendidik bukan perkara mudah, mendidik membutuhkan ilmu, ilmu yang tak pernah kau temui di bangku sekolah, yang tak kau ambil SKS nya di mata kuliah apapun. Ilmu itu adalah pengalaman hidup, tentu pengalaman hidup tak akan kau dapatkan lebih jika kau hanya terdiam, termangu, menunggu suatu keajaiban mendatangimu,




Maka teringat sebuah kutipan dari buku karya Andrea Hirata




Siapkah engkau mengejar mimpi-mimpimu? Membuat bangga bapak ibumu?? Menjadi orangtua teladan bagi putra-putrimu?? Sesungguhnya hidup di dunia hanyalah sementara, maka pergunakan waktumu dengan semaksimal mungkin untuk menemukan kebahagiaanmu bersama orang-orang yang kau kasihi.
Selamat Berjuang !!
0 komentar

Jaga Lisan !




Hmm, some days ago merasa tercabik-cabik sih gara-gara sebuah mulut, jadi asik kali yee kalo kita ngebahas tentang ini, hihi

Kawan, kita hidup di dunia ini tak hanya sendiri, namun berbanyak, bermasyarakat dan berinteraksi dengan orang lain. Kita boleh memperhatikan tingkah sodara kita, namun kita tak boleh membicarakannya di belakang dengan orang lain yang belum tentu amanah, kita tak boleh mengolok dan menyebar aibnya kepada orang banyak, cukuplah memperhatikan tanpa berbicara yang akan menyakiti perasaannya, cukup sampaikan saja dengan lemah lembut pada yang bersangkutan, langsung, face to face.

Dunia ini terkadang sangat menyebalkan diisi dengan orang-orang yang sok tau, dengan orang-orang yang berusaha care sama kita padahal hanya ingin menjatuhkan kita, menyakiti perasaan kita, dan tak pernah menyayangi kita dengan tulus. Buat apa manusia-manusia seperti ini diciptakan?? Tentu untuk menguatkan kita, mendewasakan kita, membuat kita sadar untuk terus berintrospeksi diri.

Well, hukum tanam menuai itu berlaku, jadi selagi kita bisa menguasai diri untuk tidak membicarakan orang lain maka lakukanlah. Selagi kita bisa untuk tidak ikut campur dalam urusannya, maka kerjakanlah. Selagi kita bisa tak merepotkannya maka tunaikanlah. Lakukan semua dengan mandiri tentu itu akan lebih baik, dan jika orang lain membutuhkan bantuanmu, bantulah dengan tanpa pamrih, tulus ikhlas dan mengharap ridho Allah saja.

Terkadang, orang merasa dirinya paling segalanya ketika berada di puncak karir, ketika dirinya telah merasa pandai, merasa punya jabatan, merasa tau segalanya, heii Anda bukan Tuhan yang tau segalanya, itu hanya perspektif Anda saja yang merasa bahwa segalanya telah Anda ketahui. Ketika kita punya kekuasaan, jangan pernah kita merendahkan orang lain, membuat statement yang hanya dipandang dari satu sudut, berhati-hatilah kawan saat berbicara dengan orang lain, jangan sampai kata-kata yang keluar dari mulut kalian menyebabkan duri di hati sodara kita, hingga kemarahannya terpendam dan dosamu tertangguhkan sampai di akhirat kelak. Meskipun mungkin bagimu itu sekedar candaan, karena sesungguhnya serius dan bercanda itu bedanya tipis, apapun yang keluar pertama kali dari mulutmu akan selalu terekam pada memori seseorang, jadi saat orang-orang berlomba-lomba mengucap maaf ketika mereka tak sengaja mengucapkan kalimat kejam, sesungguhnya dimaafkan itu belum tentu terjadi, maka lebih baik jika kita menjaga kata-kata yang keluar dari mulut kita sebelum menyakiti orang lain.

click for zoom

Sehebat apapun kamu, jika kamu tak bisa menghargai orang lain, menghargai usaha orang lain, kemampuan orang lain, maka usaha kamu untuk menjadi hebat itu terasa percuma! Karena kata-kata hebat lebih pantas untuk disandingkan dengan asma Allah, Dialah yang berhak sombong atas segala sesuatu, Dialah yang tau akan segala sesuatunya, ilmu, harta, apapun yang kamu miliki hanya sebutir debu di hadapan Allah. Jadi berusahalah untuk tidak sesumbar, untuk selalu tawadhu, untuk selalu mengingat bahwa kita bukan siapa-siapa tanpa pertolonganNya.



click for zoom
2 komentar

L.D.R ~ Long Distance Relationship




Yihaaa bulan april telah datang, itu artinya usaha untuk memperjuangkan wisuda harus semakin digencarkan, aaarkk, stop bentar bisa gak, ngos ngosan ni,, huhu. Saking sibuknya kadang lupa kalo intensitas pacarannya uda anjlok 180 derajat, uooo, dibandingin yang pas masih sama-sama tiap ngebuka mata bisa langsung ketemu, tiap detik sms, dan sekarang harus sibuk dengan dunia masing-masing, bahkan sms menjadi hal yang sangat langka ngalain langkanya BBM, bawang, dan seantero kebutuan manusia lainnya, huhu.

Mari kita bahas LDR secara mendalam, hihi, sometimes orang yang gak punya tujuan berfikir LDR itu sama aja kaya gak punya pacar, yaah sebenernya sih gak ada bagusnya juga si pacaran -____-“ dari dulu eike kan bukan pemuja pacaran, hmm, tuntutan kerjaan aja nih, ngoks. Jadi mereka lebih memilih untuk putus dan cari yang baru, tetapi buat yang komitmen kalo masih setengah-setengah juga godaannya heboh beneer gilak, emang yaa namanya mantep itu gak bisa sekedar diucapkan dengan kata-kata, harus dari hati dan uda di acc sama sang Khalik.



Jadi begini pemirsah,, hehe,,

Ketika kita telah mencintai seseorang dengan tulus, maka rasanya suatu insting yang alami untuk menunggu orang itu kembali bertemu dengan kita, meskipun terkadang diperlukan suatu kesabaran tingkat dewa, positiv thinking gas pooool, dan menjaga diri baik-baik, kuncinya sih buat para ldrers yang musti wajib adalah

  1. komunikasi, gimana mau mastiin orang yang kita sayang masih idup kalo doi gak pernah nelfon kitanya, bahkan sekedar say hai aja engga, mo positif thinking juga gimana, yakalik uda ditelen buaya, hmm, jadi jangan saling menunggu atau bahkan jaim-jaiman dan gengsi-gengsian buat ngasih kabar, kasih tau aja apapun kegiatanmu meskipun kadang ga penting dan ga akan ada balesan karena doi lagi sibuk tetapi itu cukup menentramkan dan menandakan bahwa kalian masih care, hidup dan sayang sama doi, terus abis itu kata kunci berikutnya adalah
  2.  jujur, kalo dirimu punya gebetan baru bilang aja terus terang daripada harus ditutupin kan, mending jujur, masalah doi mau terima kamu jalan sama gebetan kan itu belakangan, haha, daripada ketauan pas dirimu gak cuma sekedar jalan tapi punya hubungan ganda kan repoot, ahahah, yah kalo emang sayang beneran sih bakalan jujur gak main-main api dengan mainin perasaan orang yang kita sayangin, kalo gak pengen disakitin ya jangan nyakitin dan bikin sedih. Katakan dan ceritakan apa yang kamu lewati dengan jujur apa adanya. Next
  3.  pengertian, ngertiin aja kalo mungkin doi lagi sibuk dan belum bisa ngasih kabar buat kamu, jangan asal-asalan ngata-ngatain, pahami kalo doi emang lagi capek dan gak sempet perhatian sama kamu, jangan langsung nyimpulin dan berimajinasi buruk kalo doi mungkin lagi jalan sama gebetan baru atau lain-lain, ngertiin orang yang kita sayang itu hukumnya wajib.


Yah apapun kiat-kiatnya kalo dari dalam diri uda pesimis, gak semangat mempertahankan hubungan sih sama aja boong, jadi semua terletak pada komitmen dua sejoli yang sedang LDR, kalo masih nerima doinya speak-in orang  ya itu pilihan, yang jelas jangan pernah takut untuk punya status LDR, karena sesungguhnya LDR itu ujiannya lebih berat, saat itu pula cinta kalian diuji, seberapa tangguhkah mampu melewati godaan, rintangan yang menghadang, saat rasamu mulai memudar maka ada kalanya kamu perlu membuat jadwal bersama pasanganmu untuk merefresh kembali kadar cinta kalian, hal-hal yang kaya gini perlu buat memupuk rasa sayang kalian biar selalu berseri-seri. Untungnya LDR juga ada loo, menjaga kita untuk lebih dekat dengan sang Khalik, percayakan dirinya padaNya maka kamu akan merasa lebih tenang, apalagi kalo doanya pertemukan saat kalian bisa jadi halal, aaarkkh sendu sekali, hahaha, so siapa takut punya status LDR, want you???

0 komentar

Deadliners




Hayoo siapa yang suka mengabaikan tumpukan kerjaan dan ngerjain pas di ujung-ujung hari? Hmm, kayanya si hal yang umum deh yaa kelakuan macem begini, haha, apalagi buat para mahasiswa yang punya tugas seabrek, pasti lebih suka ngerjain sesuatunya H minus 1, bahkan kadang belajar buat UAS aja H- beberapa jam, haha, ngakunya sih banyak yang musti dikerjain dan lebih penting, eciyee,



Well, menjadi deadliners sebenernya banyak gak baiknya sih, cobaa pikirin, ketika kita banyak waktu senggang kitanya malah foya-foya waktu, main gak jelas, ngrumpi, nonton, jalan, shopping, dan hal-hal lain yang sebenernya gak primer-primer amat, haha. Eh giliran uda H minus 1 nih biasanya bakal klimpungan, rasanya megap-megap, buru-buru, dikejar waktu, yaiyaalah, dikejar, dari kemarin kemana wooy, hmm. Sebagian besar sih sesuatu yang dikerjain dengan batas deadline yang ekstrim hasilnya not so good, bisa aja gak keburu waktunya terus makin ngasal aja ngerjainnya. Kaya begini nih kebiasaan yang gak baik, asal-asalan.

Sometimes para deadliners ini merasa kalo gak H minus 1 tuh gak bisa mikir, banyak kata-kata yang jadi alesan >> *The Power of Kepepet* . Inspirasi gak dateng-dateng, mandeg, stuck, dan hidup serasa flat. Tetapi sebenernya semua bisa kita atur kok, toh ini masalah mindset kita sendiri, masalah hati, pikiran  kebiasaan yang bisa kita ubah dengan tekad yang membabi buta, haha. Kata deadliner tuh ada baiknya kita arrange sendiri, misal nih deadline nya tanggal sekian, nah kita majuin aja beberapa hari sebelumnya, terus di otak kita bakal ke mindset, wah bakal dikumpulin tanggal sekian, jadi akhirnya hap hap juga kan ngerjainnya, and finally pas hari H nya, kita tinggal kipas-kipas aja, nyante cuuuy, siap kaga nih? Semua tergantung manajemen diri soob, kalo kamu gak bisa ngatur diri kamu sendiri, jangan harap bisa ngatur oranglain, ngatur anak-anakmu, dan lain-lain, so kalo kamu pengen bisa bernafas yaa geserlah tanggal deadline nya,



Yohana Tania (2012) juga nyebutin hal yang sama niih dalam catatannya, kaya gini nih kutipannya.
Stop Being a DEADLINER ! Karena sesungguhnya menjadi DEADLINERS itu capek mental dan capek fisik. Gak konsen, bete, sensitif-gampang marah & nangis tiba-tiba, dan bisa bikin kita sakit hati *dalam arti sebenarnya-pengerasan hati*. DEADLINERS ga pernah tidur dengan nyenyak, dan jarang mimpi indah, percaya deh ! Jadi berhenti capekin diri sendiri mulai dari sekarang, cari inspirasi jauh-jauh hari jangan nunggu dateng sendiri, ngeluh yang positif !
"When I feel like giving up, I force myself to keep going. Because in the end SUCCESS belongs to PERSISTENCE not LUCK"-Anonymous




0 komentar