Hi TraSH-IT, lama tak bersua dan tahun ini akan segera berakhir, setidaknya ada 1 tulisan yang muncul.
Jika ditanya mengapa sudah jarang menulis disini, pastilah tahu jawabannya, sebagai single fighter untuk mengelola sesuatu yang besar tentunya membutuhkan konsentrasi, tenaga, pikiran, doa, usaha, hati, dan semuanya yang besar.
Ada apa dengan keajaiban? Karena kata ajaib mungkin hanya berlaku bagi para dreamer, sehingga sebagai pemimpi ulung, maka rasanya perlu menuangkannya apa makna dari kata "ajaib"..
Sebetulnya banyak hal dalam hidup ini, dapat disebut sebagai ajaib saat kita berhasil melompat dari keterpurukan.
Setiap manusia yang hidup, selalu diiringi dengan masalah, karena manusia dilimpahi berbagai indra untuk dapat digunakan, dilatih, dikembangkan, dan ditajamkan dalam menilai, menerima, menguraikan dan menyelesaikan suatu permasalahan, baik jasmani dan rohani.
Tersebab oleh itu, jika kamu merasa punya masalah, boleh
saja menangis, sedih, terpukul, kecewa, namun tidak untuk berlarut², karena
semua yang hidup selalu menghadapinya, tinggal bagaimana cara mengatasinya yang
berbeda-beda.
Jangan merasa seolah-olah yang paling menderita, yang patut
diprioritaskan, dan paling berat beban hidupnya, karena semua telah digariskan
sesuai dengan kemampuan masing-masing, tinggal bagaimana kita menerima dengan
hati yang terbuka, tidak merutuki nasib apalagi menyalahkan Tuhan.
Ruh yang dititipkan pada badan ini, sejatinya akan kembali
pada sang Pencipta dengan segala pertanggungjawaban saat berada di dunia.
Jangan mengambil jalan pintas untuk mencoba melupakan masalah dengan bermaksud
meninggalkan dunia selamanya, manfaatkan sisa waktu yang diberikan Tuhan agar
berbagi banyak manfaat.
Sebagai manusia yang hadir ke dunia dengan perantara orang
tua, maka setiap orang terlahir dengan latar belakang, masa lalu, pendidikan, pengalaman,
lingkungan yang beragam. Itulah yang menjadi warna dalam kehidupan. Satu hal
yang pasti, tabur tuai bukanlah sebuah kiasan, namun sudah termaktub dalam
kalam yang suci.
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.” (QS.Al-Zalzalah:7)
Apa kaitannya dengan anak, orangtua dan masa depan? Coba
sejenak mengingat runtutan sejarah masa lalu dan masa kini, apa yang kita
kerjakan jika itu baik maka akan Kembali dengan kebaikan entah pada diri kita
maupun anak cucu kita kelak. Namun, jika sebaliknya, andaikan saat ini hidup
kita baik-baik saja, maka anak cucu kitalah yang akan merasakan hasil perbuatan
kita. Kejahatan, kesalahan, saat di dunia masih dapat dihapus dengan taubat
nasuha dan perbaikan diri dari masa ke masa, namun jika nyawa tak lagi ada di
bumi.. hilang sudah kesempatan..
Ajaib, hanya ada bagi mereka yang berusaha, sekuat tenaga memaksimalkan
segala yang dimilikinya untuk keluar dari belenggu permasalahan. Apakah kata Ajaib
boleh diperuntukkan bagi mereka yang belum berkorban? Masalah sejatinya menuntut
seseorang untuk mengorbankan sesuatu, bisa saja waktunya, tenaganya, hartanya,
keluarganya, kesehatannya, orang yang dicintainya, dan mungkin juga dirinya
sendiri. Namun, bagaimana bisa mengucapkan Ajaib jika diri sendiri sudah tiada.
Ajaib ada karena setelah pengorbanan itu terjadi, manusia
berserah, pasrah, menyerahkan segalanya pada yang Menciptanya dan Ikhlas apapun
yang akan terjadi berikutnya, karena ia tahu, Tuhan selalu punya rencana yang
bahkan lebih baik dari yang menjadi prasangka hambaNya. Saat pasrah itu telah
menyeluruh, maka Syukur perlu disampaikan, atas kekuatan, kepercayaan, dan
anugerah Tuhan yang dititipkan pada saat berada di dunia ini. Bisa jadi orang
lain tidak merasakan apa yang kita alami, namun kita patut bersyukur dengan
pemberian dariNya yang tidak diberikan pada sembarang orang.
Meskipun ini bukan penghujung tahun, namun tiada salahnya
selalu melakukan refleksi diri. Tidak mudah menyalahkan keadaan maupun orang
lain, tetapi lihat Kembali diri sendiri, kontrol diri sendiri apakah semua yang
dilakukan saat ini sudah sesuai jalanNya. Patuh terhadap ketentuan yang ada dan
percaya bahwa setiap orang pada dasarnya baik, hanya tidak semua orang dapat
mengontrol ego, nafsu, amarah, penat, dan dirinya sendiri, sehingga kadang ada
hal-hal yang begitu menyakitkan yang
muncul tanpa disadarinya. Sakit hati satu orang, dua orang, tiga orang bagaikan
bom waktu yang akan Kembali pada diri sendiri.
Sehingga, jika hari ini kamu lelah pada suatu permasalahan,
berhentilah sejenak, Tarik nafas dalam-dalam lalu hembuskan.. Bangun dan hadapi
Kembali, selesaikan masalah tersebut dengan gagah berani. Karena kegigihanmulah
yang akan membuat Pencipta memberikan keajaiban itu untukmu..
Peluk sayang bagi semua saudaraku yang sedang tidak baik-baik saja. Mari bersama-sama menjemput keajaiban, pantang pulang sebelum berjuang!
I love you!