This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

Partus Part II

 


Kebahagiaan dari sebuah keluarga adalah jika memiliki keturunan yang sholeh sholehah, demikian juga dengan kami masih ingin mewujudkannya, tidak hanya dengan anak semata wayang. Seperti yang telah tertuang dalam cerita sebelumnya PPKI 2021 (Program Penelitian KolaborasiIndonesia), janin yang dikandung badan selama 2 bulan telah berpulang mendahului, menjadikan banyak hikmah dan pengingat, bahwa dunia fana ini seringkali melenakan.

Tak perlu menunggu lama hingga akhirnya garis dua kembali hadir, sangat butuh waktu untuk mengumumkannya ke khalayak. Tak banyak yang tahu, meski kegiatan masih luar biasa padat. Hamdallah dapat melewati masa-masa rawan trimester pertama. Kedua dan selanjutnya tantangan menjadi beragam. Saat 5 bulan berjalan, sumpah jabatan telah dilafalkan. Pekerjaan tiada putus dan banyak hal yang perlu diselesaikan. Alhamdulillah masa cuti dapat diambil lebih awal setelah menyelesaikan hiruk pikuknya akhir tahun 2021 yang sungguh luar biasa.

Mengandung di masa-masa pandemi COVID-19 dengan kegiatan yang dilakukan hampir 100% online, membuat diri tak banyak bergerak. Sang janin terlanjur nyaman, mager, dan aktif di tempat saja. Meskipun masa cuti pertama dilalui dengan beberapa aktivitas fisik, ternyata masih belum bisa juga meninggalkan beberapa hal penting di kantor. Hingga akhirnya di saat HPL sudah mendekati H-1, mulai panik karena tidak ada tanda-tanda kencang teratur. Setelah cek, ternyata belum juga ada pembukaan, meskipun terasa ada kontraksi-kontraksi yang artinya hanya palsu. Akhirnya kontrol untuk cek USG apakah kondisinya masih aman. Hasil USG menunjukkan bayi sudah siap lahir (cukup umur dan berat badan) namun belum turun ke jalan lahir. Direkomendasikan untuk dipacu yang artinya harus rawat inap di RS. Selama 6 jam lamanya induksi dilakukan tetapi belum ada tanda-tanda pembukaan. Berikutnya diusulkan untuk menjalani operasi 2 jam setelahnya. Hanya bisa berserah, karena harapannya adalah lahir normal. Setelah persiapan dari memasang kateter dan minum air gula, kemudian menunggu giliran untuk masuk ke ruang operasi. Pukul 23.30 masuk ke ruang operasi, lalu bertemu dengan dr. anestesi dan persiapan untuk injeksi epidural, efek bius mulai bekerja dan obsgyn bersama tim sudah siap mengeluarkan si kecil dari tempat nyamannya. Bius lokal ternyata memberi efek nafas pendek, pusing, dan mual, namun dalam prosesnya masih bisa tenang dan bercerita dengan para dokter dan nakes. Pukul 23.57 lahirlah bayi kami di tanggal cantik 02.02.22, setelahnya merasa nafas semakin tersengal, dan keluar dari kamar operasi rasanya mual luar biasa, akhirnya diberi teknik untuk meredakannya.

Setelah keluar dari ruang operasi dan diadzani

Usia 3 hari


Usia 6 hari bersama keluarga SDA

Usia 47 hari bersama mas


Ternyata begini rasanya operasi, bagi ibu yang sudah merasakan persalinan normal, maka perbandingan itu nyata adanya. Tiga jam pasca operasi efek bius masih terasa, kaki belum bisa digerakkan, namun karena menjalani metode ERACS (Enhanced Recovery After Cesarean Surgery), sehingga dituntut untuk miring ke kanan kiri dan mulai aktif bergerak. Berikutnya diberikan susu, boleh makan, dan minum obat. Tentunya belum berhasil tidur karena bayi masih di peristi. Enam jam pasca operasi sudah Latihan berdiri dan jalan, tentu nyerinya masih terasa. Berikutnya pindah ke ruang perawatan, satu jam setelahnya bertemu dengan bayi mungil. Kecepatan dan keberhasilan metode ERACS sangat penting di masa-masa awal ini dengan banyak bergerak. Jangan lupakan juga kadar Hb dalam darah. Pasca operasi tentunya mengeluarkan banyak darah, dan jika drop maka perlu transfusi yang banyaknya ditentukan dari kadar Hb terakhir. Mengingat ada kecenderungan Hb rendah, akhirnya diri ini butuh dua kantong untuk mengembalikan Hb ke angka awal sebelum operasi. Tentunya hal ini memperlama waktu tinggal di RS dan meningkatkan risiko infeksi. Beberapa catatan yang bisa disimpulkan dari perbandingan persalinan normal dan cesar adalah sebagai berikut:

 

No

Perbedaan

Normal

Cesar

1

Rasa sakit

Pada proses kelahirannya

Pasca kelahiran

2

Lama tinggal di Faskes

1 hari

2-5 hari

3

Proses pemulihan

Relatif cepat

Tergantung gizi dan protein, sekali oleng, maka akan semakin lama pulih

4

Resep obat

Relatif sedikit

Relatif banyak

5

Risiko

Jarang terjadi

Infeksi, jahit ulang, keloid dll

6

Lama perawatan bekas jahitan

1-2 minggu

2 minggu – 1 bulan

7

Estetika

Kembali ke sedia kala

Terdapat bekas jahitan dan jika perawatan tidak benar risiko keloid

8

Biaya

Lebih murah

Lebih mahal

9

Pantangan

Tidak ada

Dilarang mengangkat beban yang berat

10

Skin to skin dengan bayi

IMD (Inisiasi Menyusui Dini)

Tanpa IMD

 

Sebetulnya tidak mendewakan persalinan dengan cara apapun, namun dengan pengalaman tersebut pemulihan pasca operasi betul-betul perlu biaya yang lebih, gizi makanan harus diperhatikan, andaikan jatuh sakit maka kebutuhan tubuh terhadap gizi tersebut semakin tinggi yaitu untuk pemulihan sakit, pemulihan jahitan, juga untuk menyusui. Dari sini terlihat bahwa dengan metode persalinan apapun seorang Ibu tetaplah Ibu Hebat! Karena ia berjuang banyak untuk buah hatinya. Jadi anggapan bahwa Cesar tidak merasakan sakit itu dusta, sakitnya justru belakangan. Hahaha.. So buat mommy siapkan mental dan biaya yang cukup untuk menyambut buah hati tercinta..






1 komentar

Baiti Jannati – Rumah Tanpa Riba

Punya rumah adalah impian dari semua manusia yang hidup di muka bumi ini, meskipun di era sekarang sudah semakin sulit untuk menggapainya karena semakin terbatasnya petak-petak tanah dan juga semakin tingginya harga tanah maupun rumah.

Doa dari setiap pasangan adalah dicukupkan untuk membeli rumah walaupun bagaimana bentuknya setiap pasangan ingin hidup mandiri terpisah dari orang tuanya. Doa yang disampaikan berulang-ulang pastilah akan mengetuk pintu langit. Doa itu pula yang terbisikkan saat berada 18 jam di pesawat.

Sejak tahun 2016, sudah cukup sulit menemukan rumah murah di area Tembalang Semarang, dimana setidaknya ada sekitar 4 Perguruan Tinggi yang berada di area ini, Universitas Diponegoro, Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Kesehatan Semarang, dan Universitas Pandanaran. Mencari rumah seperti mencari jodoh, tak semudah seperti kita membeli sepeda. Puluhan marketing sudah dihubungi, beberapa lokasi sudah disambangi, namun belum juga ada yang cocok, hingga menurunkan ego untuk stel kendo, memilih kos/ kontrak untuk menabung. Saat itu sempat kos pasutri sekitar 8 bulan dan kontrak 3 tahun.

Tahun 2018, sebelum berangkat ke Jerman sebetulnya sudah ada tawaran rumah yang agak cocok, namun karena banyaknya hal yang harus dipersiapkan saat Latsar CPNS dan keberangkatan ke Jerman, akhirnya kesempatan tersebut dilepaskan saja.

Tahun 2019, menjadi tahun penuh perjuangan karena akhir Mei baru sampai dari Jerman dan harus mengejar kelulusan Program Doktor sebelum pembayaran SPP semester berikutnya. Hasrat untuk membeli rumah semakin menggebu karena kontrak akan habis di bulan Juli. What a busy life as always!

Di bulan Mei kami mencoba untuk terus mencari lokasi strategis sebagai hunian, tentunya banyak hal yang dipertimbangkan:

  • Lokasi 
  • Harga
  • Ukuran Rumah
  • Spesifikasi Rumah
  • Pembiayaan

Analisis pinjaman dari semua Bank Syariah pada saat itu sudah dikomparasi. Hingga akhirnya kami menemukan suatu solusi untuk menenangkan hati kami terkait bahaya riba. Kami menemukan situs mengenai sebuah perusahaan konsultan terkait dengan akad syariat yaitu Elang Property. Kami pun mencoba menghitung-hitung apakah pembiayaan yang ditawarkan masih masuk anggaran tabungan kami. Setelah proses konsultasi di kantor Elang Property Cabang Semarang, kami pun merasa lebih mantap dan semangat untuk menemukan rumah impian.

Juni-Juli kami mencoba untuk melengkapi semua dokumen yang dipersyaratkan, ada 1 kawasan yang menurut kami cukup menarik di daerah Mulawarman Selatan, Tembalang. Kami bersama tim Elang pun bernegosiasi untuk meminangnya, yang perlu diketahui untuk menjalankan akad jual beli murni adalah harus ada wujud rumah yang diperjualbelikan, jadi bukan hanya tanah kavling yang akan didirikan rumah, karena kita tidak pernah tahu apakah tanah kavling tersebut akan menjadi bangunan yang sesuai dengan ekspektasi pembeli atau tidak. Dalam jual beli tentunya dibutuhkan keridhoan dari pembeli maupun penjual. Ada 1 unit rumah ukuran LB/LT 50/60 yang saat itu sudah berwujud di area yang kami inginkan tersebut, namun negosiasi gagal karena developer meminta pembayaran secara tunai. Cukup berat hati kami melupakannya, karena sudah 2-3 minggu proses pendekatan itu berlangsung, namun kami lalu mencoba menemukan rumah berikutnya.

Pada awal Agustus, kami menemukan rumah yang tak jauh dengan lokasi rumah yang ditawarkan di tahun 2018. Kami hanya berpandangan, mungkin saja berjodoh di area ini. Kami mencoba untuk mengkomparasi harga di lingkungan tersebut, karena di tahun 2018 harga penawaran rumah di area tersebut sekitar 350 juta (bukan kondisi baru). Setelah mendapatkan informasi yang cukup, kami menemui sang pemilik.

Ternyata ada chemistry yang baik antara kami dengan pemilik, sehingga prosesnya pun berjalan cukup cepat. Tanpa cek dalamnya rumah secara langsung (lain kali tolong dicek), hanya lewat foto-foto kami masih merasa yakin dan ridho dengan bangunan baru yang belum pernah ditinggali sejak pembangunan bulan Juli 2018 tersebut, kami pun sepakat dengan harga yang ditentukan yang terbilang cukup affordable di kawasan tersebut. Proses pengajuan KPR ke BNI Syariah dibantu oleh Elang Property yang menjadi pihak ketiga kami dan setelah analisis administrasi, wawancara, dan lain-lain, kami mendapatkan jadwal akad di tanggal 28 Agustus 2019.

Catatan yang dapat kami resume dari perjalanan mendapatkan rumah ini adalah sebagai berikut:


1.       Prinsip kami adalah mencoba untuk menghindari sebisa mungkin Riba, meskipun dalam pembelian ini kami masih mengajukan pinjaman namun akad jual beli kami tunaikan secara syari’i, dan niat kami adalah membeli rumah untuk ridho Allah, karena rumah yang diperoleh dengan jalan yang tidak disukaiNya akan menumbuhkan banyak godaan dari syaitan yang terkutuk, lebih baik mahal sedikit di dunia namun diridhoiNya.

2.       Sebaik-baik investasi adalah menyimpan logam mulia (LM). Sejak 2014 kami membeli LM PT. Antam yang harganya kian melonjak dari tahun ke tahun, sehingga dapat menutup tabungan kami.

3.       Proses pembelian ini berlangsung dari pemilik ke bank dan kami membeli dari bank sesuai dengan harga dan margin yang telah ditetapkan, jika masing-masing ridho maka insya Allah menjadi keberkahan bagi semua. Tentunya harga kesepakatan tersebut bersifat Flat sesuai dengan tenor yang disetujui oleh pihak Bank. Tenor tersebut menentukan besarnya angsuran tiap bulan, jumlah angsuran tersebut didasarkan pada kondisi keuangan debitur, maksimal sebanyak 40% dari total gaji yang dimiliki.

4.       Tabungan yang perlu dipersiapkan tidak hanya dilihat dari harga rumah saja, karena banyak hal yang perlu dibayar terkait Pajak dan Notaris, dan tentunya kami pun membayar Elang Property atas jasa yang dilakukannya. Besarnya pajak pun didasarkan pada lokasi bangunan tersebut, semakin eksklusif semakin tinggi NJOP nya.

 

Alhamdulillah di usia kepala dua kami dapat mewujudkan cita-cita atas petunjuk dan insya Allah keridhoanNya. Semoga menjadi awal yang baik dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan di dunia fana ini.

Akad kami telah ditayangkan di website Elang Property. Alhamdulillah kami pun mendapat ukuran dan harga yang lebih baik dari lokasi pertama yang menolak kami. LB/LT 52/87 dengan harga sekitar 400 juta, di Kawasan cukup padat dan tenang, 5 menit dari RS. Hermina Banyumanik Semarang.

Mari berproses menjadi lebih baik :)

0 komentar