This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

Prihatin


Mungkin saya sedikit sedih ketika melihat hal ini terjadi. Hal yang selalu terjadi ketika kita terjun di dunia sosial, penuh kerjasama dan loyalitas dipertaruhkan. Ada sebagian yang peduli, ada yang setengah-setengah dan ada yang masa bodoh. Hal yang biasa dan umum dialami dalam setiap lembaga apapun. Jarang ada yang bisa memegang komitmen seutuhnya. Jarang ada yang mempunyai loyalitas yang tinggi dengan menjaga konsistensi diri.  Prihatin memang, tetapi saya tidak bisa mengubah sebuah sistem, hal ini telah terjadi jauh ketika saya belum dilahirkan di dunia ini. Hal ini adalah tentang LOYALITAS dan KONSISTENSI!

Entah apa yang ada dalam benak mereka, ketika mereka telah mengambil sebuah pilihan, maka di sanalah seharusnya mereka bisa menunjukkan eksistensi mereka bahwa mereka layak, mereka mampu, dan mereka bisa melakukan yang terbaik yang mereka dapat kerjakan. Bukankah seseorang harus mengedepankan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Itu yang saya dapatkan ketika saya duduk di bangku SD. Tak tahu dengan cara pemikiran mereka, tetapi bagi saya, sebuah pekerjaan ataupun pilihan yang sudah kita ambil seharusnya dilakukan dengan totalitas! Sudah tersemat di prinsip hidup saya bahwa pantang seorang nind untuk melalaikan tanggungjawabnya. Pernah suatu ketika saya mempunyai agenda rapat yang kebetulan bebarengan dan bingung mana yang harus saya dahulukan, karena memang tubuh saya tak dapat dibagi dua, saya putuskan untuk menghadiri agenda yang lebih dahulu make appointment with me. Jika memang masih punya sisa waktu, saya pasti akan menyusul di acara yang satunya. Ooh Tuhan, betapa menyibukkan dirinya saya., orang-orang kebanyakan berpikir demikian, tetapi saya hanya sekedar menjalankan apa yang saya anggap sebagai tanggungjawab ini.

Banyak orang yang kadang hanya menyepelekan sesuatu, sungguh prihatin saya dengan kondisi yang demikian, bagaimana negara kita bisa maju jika jiwa pemudanya saja ogah-ogahan. Satu lagi yang membuat saya sedikit merasa tidak fair adalah ketika seseorang jauh lebih mementingkan kebutuhannya daripada hal yang telah menjadi kepentingan bersama. Saya paling anti dan muak dengan manusia seperti itu! EGOIS! Mungkin hanya orang lain yang dapat menilai seperti apa saya sebenarnya, tetapi sebisa mungkin saya berusaha untuk demokratis dan tidak egois. Jika memang saya egois pastilah saya akan sering berfoya-foya waktu dan membiarkan diri saya selalu bercengkrama dengan hal-hal yang membuat saya senang, bukan sibuk seperti ini.

Memang hanya Allah lah yang Maha Melihat lagi Maha Mengetahui, setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya, sebisa mungkin saya tidak melalaikan kewajiban saya meskipun kadang mungkin ada satu dua yang terlewat, tetapi hal yang wajar bagi manusia yang penuh khilaf dan alpa.

Selebihnya bukan untuk mendapat sanjungan saya bercerita sedemikian rupa dan bukan pujian dari manusia yang saya harapkan. Semoga semua yang saya lakukan mendapat ridho dari Allah dan jika tak berbalas di dunia semoga menjadi bekal di akhirat kelak., amin y Rabb.
2 komentar

Homesick



Aaaaaaaaaaargh,, saya belum melakukan apapun ketika usia sudah menginjak dewasa. Waktu berjalan kian cepat tetapi diri belum mampu mengimbangi. Hmm,, mipi saya rinduuuuuuuuuuu..

Kadang merasa sangat amat berdosa, sejauh apa usaha saya untuk membuat mereka bahagia? Apakah sudah optimal, saya rasa kata optimal masih terlalu jauuuh untuk dicapai. Tuhan,, ijinkan saya untuk membalas budi baik mereka,, meskipun saya rasa semua yang saya lakukan tak akan pernah menggantinya. Berikan saya kesempatan untuk bisa berada si tengah-tengah mereka hingga saya mampu membuat sebuah karya yang layak saya persembahkan untuk mereka.

Betapa menyusahkannya seorang anak, sadarkah wahai para anak? Bahwa kita sejak dilahirkan telah membuat kedua orangtua kita susah, mulai dari yang suka nangis, terus hal-hal lain yang kalo dipikir emang ngrepotin banget. Hhuhu,, tapi orangtua kita selalu sayang sama kita, bahkan ketika kita sudah bisa berbicara orangtua kita lantas menyekolahkan kita, menjejali kita dengan ilmu dan wawasan yang tak kita kenal sebelumnya, dengan lembut mereka mendidik dan mengasuh kita. Oh, betapa baiknya orangtua kita berkorban tanpa mengeluh. Jadi, berapa umur kita sekarang, dan hal apa saja yang telah kita perbuat untuk membuat mereka bangga. Terkadang kita justru hanya membuat mereka marah, kecewa, sedih, dan hal lainnya yang lebih menyakitkan. Sadarkah bahwa tanpa mereka mungkin kini kita tak bisa tersenyum menikmati hari demi hari.

Oh Tuhan,, berapa lama  lagi saya diijinkan untuk menghela nafas di dunia fana ini. Tak ada yang tahu umur seseorang. Kamu pun tak tahu begitu juga dia mereka dan semua orang tak tahu kapan dipertemukan dengan maut. Jika waktunya tiba nanti, saya ingin Tuhan, saya telah berbuat lebih untuk  mereka. Orangtua terbaik saya nomer satu di dunia!

Tak hanya harta yang membuat seseorang bahagia, tak hanya buaian kata yang membuat seseorang percaya. Tapi lakukanlah kerjakanlah dan buktikanlah dengan segala bentuk realisasinya. Disini, di bawah almamater Universitas Diponegoro ini Tuhan, saya akan buktikan bahwa saya bukanlah mahasiswi yang biasa! Demi mereka yang telah percaya kepada saya, demi mereka yang telah menyematkan asa di pundak ini. Saya pasti akan selalu berjuang! Sederetan kelelahan ini tiada arti apapun jika dibandingkan dengan keikhlasan mereka mencukupi semua kebutuhan saya. Bantu saya untuk mewujudkan satu per satu mimpi saya Tuhan. Hanya Engkau yang memahami, mengerti dan memberi apa yang saya butuhkan. KeridhoanMu adalah jalan bagi saya untuk menorehkan mimpi menjadi nyata. Bismillah .
0 komentar