This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

[No Caption No Mention]


Teruntuk kamu calon sahabatku,

Aku memang bukan yang special buat kamu, aku bukan sahabatmu, aku bukan siapa-siapa bagimu, aku hanya orang yang harus kamu jumpai, pertemuan ini bukan sebuah paksaan kan??? Aku yakin pertemuan kamu dan aku adalah sebuah isyarat dari Tuhan, aku yakin ada sesuatu yang ingin Tuhan sampaikan dari mengenalmu.

Hmm,

Sebenernya aku tak tau mengapa harus seperti ini, mungkin aku terlalu peka, mungkin aku terlalu sensitif, apa aku terlalu peduli??? Iya PEDULI sama kamu, di saat yang lain enggan memikirkanmu?

Jujur, aku kecewa, kecewa berat sama kamu,

Jujur aku kasian, kasian melihatmu seperti ini, seakan ada sesuatu yang kamu sembunyikan, seakan ada sesuatu yang kamu tutupi, seakan hidupmu penuh kepura-puraan, ini seperti jurang pemisah antara kamu dan aku, semua bukan urusanku, tapi aku tak bisa.

Teman,

Sekali dua kali kau buat kesalahan, bagiku itu biasa, tetapi kali ini rasanya tak mungkin lagi, semua sudah berada di puncak, coba renungkan apa saja kesalahanmu? Mungkin kamu tak akan pernah menyadarinya, karena bagimu, kamu selalu benar, padahal kebenaran mutlak milik Allah, hmm, seberapa seringkah kamu meminta maaf? Kapan terakhir kamu minta maaf?

::kesalahan pertama::
Saat kamu terpuruk, sedih, karena hubunganmu kandas, hubunganmu yang lama sekali itu tamat, kamu nangis, kamu sedih, kamu meratap, kamu lemah, kamu hancur, hmm, kamu gak ingat beberapa minggu sebelumnya kamu memaki, kamu mengumpat, kamu umbar keburukan pasanganmu di depan kami, iya kami, perlukah kamu bersedih kalau kamu saja membencinya? Sedih karena apa?? Adakah faktor lain yang membuatmu sedih? Hubungan ini tidak logis.
::kesalahan kedua::
Saat kamu bertemu dengan seseorang yang membuatmu simpati karena ada di samping kamu saat kamu dicampakkan, kamu berbunga-bunga, kamu bahagia, kamu antusias, sampai berimajinasi ke langit tertinggi, ahhh, tapi seketika dia pergi dan bertemu dengan lelaki yang kau anggap lebih tampan, kau berpaling, kamu tergoda, entah apa pertimbanganmu dia lantas menjadi pilihan terbaikmu saat ini, iya saat ini, tetapi di satu sisi kamu tak mau kehilangan pujaan pertamamu, kamu takut kehilangan keduanya, tetapi kamu sudah mengikat salah satunya, coba renungkan? Apakah ADIL?
::kesalahan ketiga::
Kamu bilang kami sahabat? Tapi berbaur dengan kami pun tak banyak, berkumpul dengan kami pun rasanya enggan, ratusan chat dari kami pun kau anggap lalu, kau pikir itu tiada arti bagimu, kalau seenteng percakapan seperti itu kamu MALES baca, apalagi baca JURNAL internasional, yang selalu kamu bawa-bawa isinya bikin pusing karena bukan bidang kamu, OMONG KOSONG! Semua bisa dipelajari kalau ada kemauan!! Kemana kamu saat kami sedang pusing menyelesaikan sebuah misi? Kamu asik dengan duniamu, kamu asik dengan kekasih barumu? Kamu tidak mempedulikan kami yang lembur, begadang sampai tengah malam, hanya untuk mempersembahkan yang terbaik dari kami untuk Ayahanda tercinta, kamu??? Dimana?? Hasil kerjamu sama sekali tidak bernilai, nol besar! Kamu kopi dan temple-tempel sesuka hati tanpa ada alur berfikir??? Inikah yang dinamakan orang pilihan? Pilihan terbaik seorang Ayahanda?? INIKAH???  Aku malu.
::kesalahan keempat::
Seorang dari kami telah bermaksud baik mengingatkanmu, untuk memperbaiki hasil kerjamu, untuk kembali fokus ke jalanmu, pilihan yang telah kamu ambil, menjadi seorang pengajar, DOSEN, gak gampang loh? Iyakah kamu ingin digunjing sama mahasiswamu kalau kamu gak berubah dari sekarang??? Iyakah kamu ingin digunjing sama temen kantor kalau kamu tetap bangga dengan kamu yang sekarang??? Iya, jawaban sementara adalah IYA, karena beberapa saat setelah nasehat terluncur, hasil kerjamu dikomen pedas oleh seorang Ibunda cerdas, hasil kerjamu kosong!! Lagi-lagi tak ada alur berfikir? Hei, kamu kemana?? Pikiranmu terbuai oleh apa ha?? Tapi kamu membela diri, seakan kamu adalah manusia paling benar sejagad raya, bahkan meminta maaf kepada beliau saja tidak kamu lakukan! Ini memalukan! Tak punya etika.
::kesalahan kelima::
Kali ini puncak, benar-benar sudah tidak dapat terbendung lagi, tiba-tiba kamu nongol dengan sederet tulisan KASAR, memaki kami, menuduh kami, kalut, kesetanan, kemarahan? Hey, kamu bukan anak puber yang baru masuk SMP kan? Kamu uda 25 tahun !! bahkan teman-temanmu sudah mulai beranak pinak membesarkan dan mendidik anaknya, tapi kelakuanmu seperti anak kecil ingusan yang belum pernah mengenal tata krama, hmm.. aku syok, tidak seharusnya kamu seperti itu, jika kami sakit hati, apakah ada obat untuk menyembuhkan hati kami???? Kamu bilang kami sahabat, tetapi kamu jauh lebih mementingkan orang yang berada ratusan kilometer di luar negri sana, yang kamu tak tahu apapun kegiatannya disana, lalu kami yang selalu ada di sisimu, kamu maki dan kamu berlalu tanpa maaf, tanpa sepatah kata pun dan esok harinya bertindak seolah tak pernah ada apa, AKU MUAK !!!

Teman,

Perjalanan kita untuk berkumpul dan bersama2 masih panjang? Pernahkah kamu membuka mushafmu? (Al-qur’an). Ia menenangkan, ia menjaga, ia mengingatkan, bahwa hidup di dunia hanya sekejap, hidup di dunia adalah sebuah ujian, untuk menjadi baik atau buruk, memupuk amal atau memupuk kebohongan dan dosa, aku tau agamaku belumlah cukup untuk mengeluarkan dalil-dalil, tapi apakah kamu ingat mati? Apakah kamu ingat bahwa siapa yang menanam dia yang menuai, jika kamu melukai banyak hati yang kamu sendiri tak menyadari, apakah PANTAS kamu diberi kebahagiaan??? Coba renungkan, berapa lama lagi kamu hidup di dunia?

Teman,

Aku tau kamu keras seperti batu, bahkan kamu bangga saat kamu hanya takluk dengan Ayahanda, bukan dengan orangtuamu sendiri, seberapa kenalkah Ayahanda denganmu? Lebih lamakah Ayahanda mengenalmu dibanding orangtuamu??? Pernahkah Ayahanda tau sederet MAKIAN kamu? Nanti saat orangtuamu pergi meninggalkanmu untuk selamanya barulah kamu sadar, betapa piciknya dirimu yang mengesampingkan mereka, nanti saat Ayahanda mengabaikanmu rapuhlah dirimu setengah mati, ah entahlah, hidupmu penuh sandiwara.

Keluarlah, pergilah seorang diri ke suatu tempat, lakukanlah perjalanan, tersesatlah sejauh mungkin, maka kamu akan tahu, siapa dirimu sebenarnya. Tanpa siapapun yang kamu kenal. Bisakah?

Kamu boleh benci sama aku, kamu boleh marah besar sama aku setelah baca tulisan ini. Tapi apakah aku akan membencimu? Tulisan ini justru membuktikan bahwa aku sayang sama kamu, berubah atau tidaknya kamu, gak ngaruh sama sekali untuk hidupku! Ada tidaknya kamu juga SAMA SEKALI TIDAK PENGARUH bagiku! Hanya kamu sendiri yang bisa merubah dirimu, menjadi lebih baik dari isi tulisan ini,

Calon sahabat, tolong berubahlah, berubah demi kebaikanmu, demi orangtuamu, demi calon anak-anakmu, jika dunia yang hanya kau cari, maka tertutuplah hati dan nuranimu, belajarlah tulus, ikhlas, apa adanya, aku harap kamu mau mengerti. Usiamu tak lagi muda.

Salam sayang.
Dari yang selalu mendoakanmu.


0 komentar

I.b.u



“ … seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya…”


Sungguh besar arti seorang ibu dalam kehidupan kita, setiap dari kita pasti selalu punya ibu hebat, ibu kebanggaan, hampir setiap anak tentu mengakuinya,, tetapi segelintirnya mungkin ada yang merasa kecewa, terkhusus untuk ibu yang menelantarkan bayinya entah karena suatu hal, ekonomi, pregnant by accident or whatever,

Seseorang datang menghadap Rasulullah Saw. dan bertanya: Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku pergauli dengan baik? Rasulullah Saw. menjawab: Ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah Saw. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah Saw. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah Saw. menjawab lagi: Kemudian ayahmu”. (Shahih Muslim)






Wanita, selalu menarik untuk dibahas, hmm, salah satu kodrat seorang wanita adalah mengandung dan melahirkan, ia jugalah yang akan mendidik anak-anak. Ada sebuah fakta penelitian menarik yaitu bahwa

Faktor genetik seorang Ibu sangat berpengaruh terhadap kecerdasan anak. Menurut ahli genetika dari UMC Nijmegen Netherlands Dr Ben Hamel “Pengaruh itu sedemikian besar karena tingkat kecerdasan seseorang terkait dengan kromosom X yang berasal dari ibu”.

Sumber: https://docs.google.com/document/d/1xN8sEBAadrZgyiEbTgtsQ1nchWM6MHSFFEmkMN4FNqU/edit?hl=en_US

Nah, berarti jika seorang wanita ingin menjadi ibu jempolan maka ia perlu menempa dirinya untuk menjadi cerdas, mandiri, kuat dan tangguh, hmmm. Karena dari rahim seorang ibu lahirlah generasi penerus, maju mundurnya sebuah peradaban dapat dilihat dari kaum wanitanya, sentuhan tangannya lah yang akan menghasilkan anak-anak berkarakter yang akan memajukan negri.

Aaaaah, lalu sejauh mana kamu melangkah duhai wanita..



Aku tau kamu punya ibu, tapi kali ini aku tak akan bicara tentang ibu kamu, ibu aku atau ibu kita, ini tentang aku, kamu dan wanita..


Wahai calon anakku..
Jauh sebelum kamu ada, Ibu sungguh telah berusaha menyiksa diri sekeras mungkin, agar saat Allah menitipkanmu kelak, Ibu tak kewalahan untuk merawat dan membesarkanmu, kata para ibu muda, mereka cukup repot mengurus anak-anak balitanya yang rewel, aktif, lincah, dan menangis setiap saat. 
Bukankah bangun tengah malam untuk bermunajat perlu dirutinkan, agar saat kau merengek minta susu, Ibu akan cepat tanggap dan kau pun tak kan kelaparan hingga terdengar ayam berkokok.. Bukankah mencuci dan setrika pekerjaan yang sepele untuk dikerjakan, tapi berat tanpa dibiasakan?? Abaikan jasa laundry, jika dengan tangan Ibu, uang jasa itu dapat disimpan untuk membeli susu dan mutivitaminmu..  
Nak, taukah kamu, bahkan sebelum Ibu menikah dengan Ayahmu, Ibu harus belajar memasak, demi menjadi wanita seutuhnya yang dapat memberikan masakan bergizi untuk keluarga, saat itu Ibu masih bekerja di kota indah penuh harapan, setiap pagi sebelum matahari nampak harus melangkah membeli sayuran, membawanya ke kantor dan berdesak-desakan di Commuterline, hingga pulang pun selalu selepas adzan Isya, Ibu masih sempatkan untuk memasak, mencuci baju, setrika, belajar dan tidur larut malam, meskipun badan serasa rontok, tapi bukankah Allah akan menjamin kerja keras hari itu dengan pahala sebanding? Bukankah letih ini diperlukan untuk menjagamu saat lahir nanti?? 
Nak, Ibu tak akan pernah puas hanya belajar menjadi seorang sarjana, Ibu akan belajar sampai kelak menjadi Profesor bagimu, bagi keluarga kecil kita di JannahNya, Ibu akan baktikan diri untuk kepentingan umat,, semoga Allah senantiasa menjaga lentera itu agar tak padam, agar selalu istiqomah.. bukankah kecerdasanmu diwariskan dari gen Ibu, maka akan Ibu maksimalkan kemampuan Ibu untuk menyambutmu wahai anak cerdasku..  
Nak, Ibu tau perjuangan ini tak mudah, menempuh studi selama 4 tahun di saat usia Ibu sudah menginjak waktu produktif untuk segera menikah, Ibu sungguh ingin menyambutmu berdua lahir sebelum usia Ibu 30 tahun, agar nanti Ibu masih bisa melihatmu berjabat dengan Rektor saat wisuda sarjana, melihatmu menikah dan mempunyai keturunan.. 
Segala hal yang telah berlalu telah menguatkan Ibu dan menjadikan Ibu menjadi yang sekarang, Ibu tau tuntutan ini tak mudah, karena pendidikan gratis hanya bisa dibayar dengan totalitas perjuangan, sebelum kau lahir, Ibu akan buktikan bahwa Ibu mampu mengemban amanah, ini adalah bagian dari jihad, lahirlah di saat yang tepat duhai calon anakku, agar kita berdua bisa bersama-sama mengelilingi sisi negri lain yang indah ciptaan Allah.. Jadilah janin yang kuat karena Ibu dan kamu akan berjuang bersama menjalankan amanah yang berbeda,, mungkin Ibu akan banyak sekali beraktivitas, tetapi semoga masih ada waktu untuk beristirahat dengan cukup, pun saat kau telah lahir, semoga ada waktu untuk memberikan hak mu menikmati ASI eksklusif selama 24 bulan.. bukankah untuk menjadi seorang yang kuat dan tidak sakit-sakitan, kamu perlu imun yang bagus?? 
Masih banyak hal yang ada di kepala Ibu yang ingin Ibu ceritakan padamu,, tetapi tunggulah, Ibu pasti akan cerita lagi, bahwa Ibu haruslah kuat dan sangat sangat kuat untuk menyambutmu hadir sebagai malaikat yang akan menyelamatkan Ibu di yaumul akhir kelak.. Ibu akan terus belajar dan belajar bukan untuk ilmu duniawi saja tapi akan membekalimu dengan ilmu spiritual yang cukup, bahwa pemahaman kita tentang dien harus selalu bertambah hingga ajal menjelang, belajar menuju Islam yang kaffah..  
Semoga Allah mengijinkan pertemuan kita ya nak,  mengijinkan setiap paragraph ini terjadi,, semoga Allah selalu memberi kekuatan, kesehatan, rejeki yang berkah, umur yang bermanfaat, waktu yang tak terbuang percuma, dan menjaga iman, Islam, dan ihsan kita, amin y Rabbalalamin.. 

Teruntuk calon anakku yang lucu..
1 komentar