This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

Be independent

Nah, sip banget ni postingan sebelum bobo,, cuma perutnya lagi krueskrues, nyesekk puasa harus kandas di 40 menit sebelum buka because tragedi kamarmandi, hassshh sudahlah, Im okay :D
Well, kali ini saya akan mendongengkan cerita tentang seseorang yang anggap saja itu diri kalian sendiri. Hmm, bisa bayanginnya gak ? siapin diri kalian untuk membayangkan yaaa,,  hmm,,


Lets begin.


Dahulu kala terlahir seorang bayi mungil yang menangis meraung-raung begitu keluar dari rahim ibunya. Dia merasakan suasana yang berbeda begitu keluar dari sana. Panas, silau, bauu, aneh dan whatever lah makanya dia nangis. Sejak dia keluar, orang-orang hiruk pikuk mengurusnya. Memaksa semua orang di sekelilingnya untuk memperhatikannya, barang kali kalo bisa ngomong “hei ini aku, bayi yang kalian nantikan”. Ibunya menyusui siang, petang, malam dan  pagi tak pernah letih.  Ayahnya relaa tak tidur seharian untuk jagain dia pas bobo malem”, gak pengen ada satu ekor nyamuk pun yang menyentuh kulit mulus anaknya. Pagipagi, baru juga ayah ketiduran 5 menit, anak sudah mulai merengek ternyata ngompol, hmm, ayah ganti pamp*rs dengan telatennya.

Tautau, sekian waktu berselang anak pun mulai bersekolah, dari paud, playgroup, TK, SD, SMP, SMA terus akhirnya berbangga bisa menjadi anak kampus. Ayah ibu pun turut senang, kerja kerasnya selama ini mengais rejeki mampu menyekolahkan anak hingga tingkat yang dirasa cukup wah. “wah kok mahal, wah kok ujiannya susah, wah kok harus pisah sama anak”. Yaah, finally anak pun harus berpisah dengan ayah ibu untuk pendidikan yang lebih maju. Tak terhitung biaya sekolahnya dari paud jika dikalkulasi menggunakan doit. Ishhh pokoknya kalo  1 M lebih dehh, apalagi anak jaman sekarang nooh, masuk paud aja jutaan,,.

Ehh tautau,, di dunia baru, anak menemukan dunia baru, tanpa jangkauan orangtua,  tanpa kampong halamannya, dan semua yang baru itulah pondasi seseorang untuk mulai merintis jatidirinya.

--to be continued—


Krikrik,, ni cerita sebenernya ngapain si ya,, hmm, setelah ngalorngidul gak jelas gini cuma pengen share. Pernah gak sih kalian gak nyontek seumur hidup? Saya rasa jawabannya banyakan pernah nyontek. Weseleee, korupsi kecilkecilan. Mo tau gak gimana biar kebiasaan itu gak keterusan? Yaah, emang si awalnya bakal bikin down gitu kalo ninggalin kebiasaan yang uda pewe banget. Tetapi yaaah, apaa si,, faedah apa si yang kamu dapetin dengan liat jawaban temen, bikin contekan/kebetan, smsan, suit”temen sebelah,, naah semuanya itu sebenarnya menggerogoti mental kalian sedikit demi sedikit cuii. Selamanya kalian gak akan pernah bisa lepas kalo gak sesegera mungkin disadarkan.
Naah, buat kalian yang kranjingan nyontek, stay tune yeeakh.


Jika kalian tahu, Allah akan memberikan hasilmu sesuai dengan prosesmu. Ketika kamu bersih, berati kelak balasannya akan demikian. Setidaknya halal. Hal yang gak kalah penting, dengan kalian gak nyontek berati kalian dapat menghargai diri kalian sendiri, percaya pada kemampuan diri sendiri. Buat jadi orang baik emang banyak godanya sih pren. Eh tapi saya belom kasih tau ya, cara yang paling aman?


Tetetereteeettt


Yeyeyey,, tanamkan dalam ingatan kalian sadar maupun gak sadar bahwa berfikirlah tak ada yang benar secara mutlak, toh misal kamu nyontek belon tentu nilenya juga optimal, belum tentu temenmu tahu jawabannya, belum tentu temenmu lebih tahu daripada kamu. Jadi percaya dirilah, optimis dan yakin perbuatan yang bersih akan diberikan yang bersih juga.


Mandirilah say, , mandirilah dalam mengukur potensi mu. Karena jika tidak demikian bagaimana kalian bisa mengenali diri kalian sendiri. Sesungguhnya kekuatan yang besar adalah jika kalian mampu menaklukkan ketakutan yang ada di alam bawah sadar. Kamu hebat untuk dirimu, jadi percayalah  :)


Budayakan hidup putih !!!


Berhubung dari awal ketikan, nyrocos gak jelas dan semakin ke belakang makin ruwet, saya sudahi sampai disini dulu, karena mata tak mau lagi diajak kompromi, otak sudah makin pusing. Selamat mencoba untuk meninggalkan budaya budaya buruk kawan :)

0 komentar:

Posting Komentar

sumonggo dipun komen :)