Taman Hati-ku

Kali ini mungkin sebaiknya sejarah kisah cinta-cintaan harus ditutup dan dibuka lembaran barunya kali yaa, uda lama deh gak merasakan desiran-desiran hebat itu,, hmm..

Aah taman hatiku yang kian layu, siapakah yang akan sudi memungutimu dari keringnya musim,, dari kegersangan ini. Entahlah, suatu saat pastilah ada. Seseorang yang memang datang untuknya, dengan sabar  merawatnya, membuat bersemi bunga-bunganya, membuat asri pemandangannya,, ahhh kapan yaa,,

Silih berganti orang berlalu lalang mencoba menjadi tukang kebunnya yang baru, namun belum satu pun yang bisa memahaminya. Kebanyakan gagal sebelum memasuki taman tersebut, kebanyakan tak mampu menemukan kunci pintu taman tersebut, kebanyakan lewat jalan yang salah untuk memasukinya. Ooh, mengapa kalian berlaku bodoh sekali?? Padahal jika saja kalian tahu kunci itu dimana, kalian pasti akan dengan mudah sekali masuk tanpa harus memanjat pagar tembok yang tinggi. Hmm,,

Karena waktu akan membiasakan tamanku dengan mu, karena tamanku perlu beradaptasi denganmu, mengetahui sosokmu, mengenali cirimu, dan memahamimu seperti dirimu mencoba memahami tamanku. Yaah untuk melakukannya tentu butuh waktu khusus, tak bisa satu dua jam untuk melakukannya. Karena waktu membuatnya terbiasa, membuatnya merasa membutuhkanmu, membuatmu pula merasa perlu membutuhkannya, dan merasakan sebongkah kesepian dan kehilangan saat dia tak ada untuk beberapa saat. Akhirnya kau layak untuk mendapatkan kunci itu,, selamat datang.

Pun ketika kau telah mampu menemukan kuncinya, tak secara serta merta kau lantas bisa merawat tamanku dengan baik, membuat bunga-bunganya kembali mekar, membuat euphoria para nektivora. Tak semudah itu wahai pemuda. Kau harus dengan telaten memahami kondisi yang ada di taman tersebut. Bagaimana kondisi tanahnya, bagaimana kondisi udaranya, airnya, pupuknya dan semua yang dapat kau gunakan untuk berkebun di taman hatiku.

Dan semuanya itu adalah hal-hal yang dapat menentramkan tamanku, menyegarkannya, membuat rangkaian kebahagiaan di dalamnya. Gelak canda laksana pupuk kandang yang mampu menyuburkannya. Perhatian seperti limpahan air yang membuat dedaunan mampu melanjutkan fotosintesisnya, pengertian bagaikan cahaya temaram yang cukup membuatnya berasimilasi. Dan kesholehanmulah yang dipertaruhkan laksana benih bibit yang baik sehingga bunganya tak akan pernah layu sepanjang masa.

Hhaha,, bagaimana bisa menjadi tukang kebun tamanku yang baru jika mendapatkan kuncinya saja kalian tak mampu, padahal sudah dengan tangan terbuka tamanku mencari sosok yang lain, bukan lagi dia yang namanya tak boleh disebut. Jika kau punya kunci untuk memasukinya, ku pikir tak jadi persoalan dalam hal berkebun di dalamnya, hanya dengan sedikit sentuhan pun kau bisa merubah kegersangan menjadi gemah ripah loh jinawi.. selamat mencari kunci yang tersembunyi itu :)

Finally :) begitu jelasnya telah kusampaikan sebait dua bait klausa yang menggambarkan kebutuhanku akan kasih sayang :D lalaaalaaaa laaa,, seru yak ternyata :D haii lakilaki,, ku tantang kalian untuk menemukan kuncinya B-) pasti tak semudah yang kalian bayangkan, ahahahhah,,
well, cukup ini saja dulu deh :) aku perlu berdiskusi lagi dengan tamanku tentang keinginannya,,

Papayy :*

Diposting oleh Guanind di 05.30