This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

Prinsip Vs Perasaan



Disadur dari The Sixth Diary of Nind ---- 2 September 2008 --  11.30pm

Okai, inilah akhir dari title di atas, sekarang adalah jawaban dari debat yang saya lakukan beberapa tahun yang lalu dengan seorang sahabat sebut saja Ledre :D ahihihi,, jangan marah ya :D [kalo dia baca]. Perdebatan berjalan sangat sengit. Sebelumnya dia yang namanya tak boleh disebut membuat hati saya berdesir karena membuatkan poem special untuk saya.

Kau tanamkan benih cinta ke dalam hati ini,
Kau sinari dengan tulusnya kasih sayang,
Kau rawat dan kau jaga sepenuh hati,
Kini hati ini telah menjadi taman cinta yang indah,
Yang menghiasi jiwa dan pikiran.

Hhaha, kaku memang, tapi itu puisi pertama yang dikirimkannya untukku, berbunga-bunga laksana di taman bunga. Hhaha.
Berat buat mengawali ceritanya, auauau. Jadi langsung saja ke intinya deh, saya dari pihak ‘PRINSIP’ sedang Ledre dari pihak ‘PERASAAN’. Jadi seorang nind cenderung lebih menjunjung tinggi prinsip daripada harus merelakan dijajah oleh perasaan. Hal ini bermula ketika sebuah persaudaraan yang sempat terjalin erat ketika SMP harus kandas saat persaudaraan itu diwarnai dengan tragedi percintaan. Saya muak sungguh waktu itu, sudah disepakati sejak awal bahwa dalam persaudaraan ini jangan sampai ada affair, tapi justru mereka menikam saya dari belakang,,dan bahkan tidak jujur kepada saya,, bahkan saya harus mendengar cerita itu dari orang lain. Sungguh menjijikkan. Berawal dari sanalah, semua prinsip yang saya buat selalu saya tepati, begitu juga dengan prinsip ‘30bulan JOMBLO’. Prinsip ini sungguh saya junjung tinggi. Bahkan ketika saya mulai merasa nyaman dengan seseorang. Pantang seorang NIND langgar prinsip! Mungkin hal ini bisa dibilang agak ekstrem juga sih, tapi mo gimana juga ya, saya orangnya keras, hhuhu. Terhitung sejak 5 Desember 2007 saya tidak boleh jadian dengan cowok manapun, huaaa.. sedangkan pertengahan 2008, setelah saya mengenalnya 1 tahun, saya merasa nyaman. Namun semua harus saya pendam karena prinsip itu harus berakhir tanggal 5 Desember 2009. Kata Ledre, saya harus menyatakannya apapun yang terjadi, tapi sekali lagi saya tidak mau mengotori prinsip yang telah saya canangkan. Dia berpikir belum tentu orang yang kamu suka itu akan bertahan hingga 16bulan ke depan [waktu itu] dan kamu akan kehilangan sebuah kesempatan kalo kenyataannya mungkin pada saat ini dia juga suka sama kamu. Aaaaaaaaaaaarghhh. Dan memang saya sudah kehilangan kesempatan itu sekarang. Dan sekali lagi saya lebih membela prinsip saya. Mungkin orang berpikir kenapa saya pake iseng bikin prinsip gak penting begitu, tapi ini saya buat karena saya sayang dengan diri saya, saya ingin lebih bisa menjaga diri. Hhehe, lagipula saya yakin jika memang nantinya berjodoh pastilah Allah akan mendekatkan kami kembali, janji Allah itu pasti. Jika saya telah berjanji pada diri sendiri maka saya juga telah berjanji pada Allah, Tuhan saya. Sehingga jika saya melanggar otomatis saya juga telah mengecawakan Tuhan saya. Dan berarti saya termasuk orang yang ingkar janji, yang demikian adalah tanda-tanda orang munafik. Lagipula ketika itu saya belum begitu yakin dengan perasaan saya, apakah hanya semu atau sebenarnya. 1 yang saya tahu, jika saya tidak bisa mengendalikannya sama halnya itu dengan sepotong nafsu. Dan satu yang pasti sayang untuknya tidaklah harus memiliki. Pun ketika dia jadi suami, saya juga bukanlah pemiliknya, karena pemilik yang haqiqi atas semua makhluk adalah Allah Azza wa Jalla. Hal yang terpenting juga adalah saat prinsip yang kita buat telah dilanggar, maka tidak akan ada lagi namanya PRINSIP IDEALIS. Semua hanya akan jadi prinsip-prinsip sampah yang akan mudah dimaafkan ketika dilanggar. Hhaha,, dari sini saya tahu bahwa memang saya sungguh cinta bahkan hingga detik ini belum bisa melupakan. Demi prinsip saya terluka, tapi hal ini tak kan ada arti apapun, perasaan ini tiada penting,, orangtua saya jauh lebih berarti dari apapun juga :) keluarga tetaplah yang utama setelah Tuhan dan nabi yang saya yakini :)
 
Berhubung sejak awal memang saya telah memilih prinsip daripada perasaan saya, maka tak layak rasanya jika saya harus menangis berkepanjangan, bersedih setiap malam hanya untuk sepotong sayang tak tersampaikan :D hhihi.. jadi sekarang harus lebih semangat lagi menatap hari-hari yang akan lebih indah seperti yang dijanjikan Allah cinta sejati saya :)
Sayang Allah sayang Rasulullah, teruslah menjaga akhlak saya y Rabb :*

10 komentar:

Anonim mengatakan...

prinsip itu boleh di tegakkan!!!!
tapi perasaan juga harus di canangkan!!!!
ahahahahhahaa,.,.,.,.,

zam mengatakan...

kuat banget megang prinsipnya..

kayanya sampean lebih seneng kerja kantoran daripada jadi pengusaha..

nanti kerja di perusahaanku wae ya..
amin..
:D

Guanind mengatakan...

=anonim=
:D jiaaa,, kaya program KB aja dicanangkan, hhehe
ok dee, makasiih yaaa :)

=kuskus=
wadooo us,, bikin perusahaan apa dulu :D
mana ada saya basic jadi pekerja kantoran,
saya kan calon ilmuwan B-)
amin amin

zam mengatakan...

lho..
bisa aja to..

nek aku bikin pabrik obat-obatan, sampean tak kon kerjo ning nggonku..
:D

farid mengatakan...

eleeeehhhhhhhhhhh
ilmuwan apa ilmuwati???????????

Guanind mengatakan...

amin us :D
akuu quality control e yaaak ;)

apa aja boleeeh rid :)

orangyangdipaksakomen mengatakan...

haha..

semangat ya say.. :)

Guanind mengatakan...

yampooon :D
lugu banget si bapak :p

Anonim mengatakan...

Hash..jek cilik g sah maen cinta2 an..haha

Guanind mengatakan...

:D hhaha,,
haiioo anonim pasti yang mantan ketua KIR,
khhhhhhhhh..
*sampluk sulak sek ah ben resik :p

Posting Komentar

sumonggo dipun komen :)